
Oleh Yonge L.V. Sihombing, SE, MBA.
- LATAR BELAKANG
Sutan Raja Darianus Lungguk Sitorus, yangg lebih dikenal dengan sebutan D.L. Sitorus, lahir 12 Maret 1938, di sebuah desa terpencil bernama Parsambilan, Kecamatan Silaen, Toba Samosir, Sumut.
ANAK TUNGGAL (ANAK SASADA)
Sejak kecil sudah ditinggal oleh sang bapa, karena meninggal dunia. D.L. Sitorus adalah anak yatim. Ketika saya mewawancarai almarhum, pada tahun 2000, di kantor PT. Torganda Jalan Iskandar Muda, almarhum pernah bercerita tentang kisah perjalanan hidupnya kepada saya (Yonge Sihombing), bahwa almarhum hidup dalam kepahitan.

D.L. Sitorus, bercerita, bahwa dia selalu diejek, dicerca teman2 masa kecilnya degan sebutan anak ‘hatoban’ (anak pembantu). Memang, diakuinya bahwa ibunya bekerja membantu di ladang orang, utk mendapatkan upah, utk membeli beras, dan kebutuhan lainnya.
D.L. Sitorus, berkata, tak sanggup mendengar ejekan, dan cercaan tersebut. Kadang kala orang-orang dewasa dan orang tua di sekitar rumahnya, berkata demikian.
D.L. Sitorus juga bercerita bahwa mereka tinggal di sebuah rumah, dimana mereka menempati bagian belakang rumah tersebut. Artinya, mereka tinggal ‘menompang’ di bagian dapur rumah tersebut.