Di SMAN 1 Pandan penerapan profil pelajar Pancasila sudah kelihatan, seperti;
- Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Hal ini tercermin dalam setiap awal kegiatan KBM atau kegiatan apapun selalu diawali dengan berdoa.
- Berkebhinekaan global, tercermin dalam kehidupan di asrama maupun di sekolah yang siswanya beragam dari berbagai daerah yang berbeda suka, agama, maupun budayanya tetapi tetap dapat hidup rukun berdampingan termasuk juga kesenian yang dipelajari sisiwa SMAN 1 Matauli Pandan Reog Ponorogo yang merupakan kesenian dari Jawa Timur.
- Bergotong royong. Hal ini tercemin dari setiap kegiatan di sekolah selalu ada kolaborasi baik kegiatan guru maupun siswa termasuk gotong royong dalam hal kebersihan lingkungan dalam kegiatan kurve sekolah
- Hal ini tercermin dari siswa yang dapat hidup mandiri jauh dari orang tua, dapat memilah mana kegiatan yang baik dan mana kegiatan yang kurang baik yang harus dihindari.
- Bernalar kritis. Di mana siswa Matauli sering mengikuti kegiatan lomba di bidang sains maupun lainnya seperti olah raga dan kesenian yang selalu memberikan hasil terbaiknya.
- Siswa Matauli sering melakukan penelitian dalam kegiatan penelitian karya ilmiah remaja yang dapat menghasilkan gagasan yang orisinil.

Diakui oleh SMAN 2 Yogyakarta, bahwa kegiatan yang sudah dilihat mereka di SMAN 1 Matauli Pandan sudah bagus. Nantinya sistem itu akan mereka terapkan di SMAN 2 Yogyakarta. Dan sebaliknya siswa dan siswi serta Guru dari SMAN 1 Matauli Pandan akan berkunjung ke SMAN 2 Yogyakarta pada tanggal 23 Oktober 2022 sampai dengan 4 November 2022, dengan harapan yang sama agar dapat mengambil praktik-praktik baik yang ada di SMAN 2 Yogyakarta guna dapat diterapkan di SMAN 1 Matauli Pandan.
BACA JUGA: Yayasan Matauli Berikan Kesempatan Program Beasiswa Utusan Daerah yang Difasilitasi Pemkab Tapteng
“Semoga dengan kerja sama ini kedua sekolah akan lebih dapat meningkatkan prestasi siswanya dan semakin menjadi sekolah yang layak diperhitungkan di tingkat nasional maupun Internasional,” tutup Deden. (ril)