Jakarta, 19/2 (Batakpost.com) – Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, mengeluarkan tuduhan kepada Singapura setelah konser Taylor Swift di Asia Tenggara hanya digelar di negara tersebut. Srettha menuding bahwa Singapura telah memberikan penawaran uang kepada Taylor Swift dan timnya agar konser tersebut hanya diadakan di negara “Little Red Dot” itu.
Menurut laporan dari The Independent Singapore dan Bangkok Post pada Minggu (18/2/2024), Srettha Thavisin mengklaim bahwa Singapura menawarkan antara USD 2 hingga USD 3 juta untuk setiap pertunjukan Taylor Swift. Konser tersebut dijadwalkan akan berlangsung dari 2 hingga 9 Maret 2024 di National Stadium Singapura, dan merupakan satu-satunya perhentian di Asia Tenggara dalam tur Eras.
Srettha mengatakan bahwa pemerintah Thailand akan lebih dari bersedia untuk menyelenggarakan konser Taylor Swift di negaranya dengan biaya yang lebih rendah, dan diyakini bahwa Swift akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand.
Meskipun pihak pemerintah Singapura, promotor AEG, dan tim Taylor Swift belum memberikan tanggapan atas tuduhan ini, Srettha menyebut pemerintah Singapura sebagai ‘cerdas’ karena menyadari dampak ekonomi yang besar dari konser Taylor Swift.
Tur Eras dilaporkan memiliki dampak ekonomi yang signifikan, dengan negara dan kota tempat Swift tampil mengalami peningkatan pendapatan yang besar. Contohnya, di Amerika Utara, tur ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan sebesar USD 2,2 miliar.
Srettha juga berjanji untuk menghadirkan konser superstar lain ke Thailand setelah Taylor Swift tidak memilih negaranya sebagai bagian dari tur Eras. Sebelumnya, pada bulan Juli 2023, Pita Limjaroenrat dari Move Forward Party juga mengundang Taylor Swift untuk menyertakan Thailand dalam rencana perjalanan tur Eras setelah pembatalan pertunjukan di negara tersebut pada tahun 2014.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS