Sebagai boru ni raja, sambung Satika, boru Batak juga harus mampu menjadi panutan, penopang dan dapat membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Seorang Bapak memang adalah kepala keluarga, tetapi dalam menyejahterakan keluarga, ibu bisa berada di tengah dan bahkan dibalik layar. “Jadi, kita tidak cukup hanya berdoa, tetapi harus sambil bekerja,” seru Satika.
Satika juga mengingatkan para kaum ibu untuk kompak, bijak dan siaga dalam menghadapi resesi global tahun 2023.
“Kita tidak tau kapan dan berapa lama resesi global akan terjadi. Kita harus tau apa potensi daerah kita dan memanfaatkannya melalui UMKM. Para ibu juga harus pintar berhemat, belanja dengan bijak dan usahakan membeli produk lokal. Gunakan media sosial untuk kebaikan bersama, bukan untuk menimbulkan permasalahan. Kita semua para ibu di Tapanuli Utara pasti mampu merdeka dalam cinta, ketulusan dan menyejahterakan keluarga,” pungkasnya.
Tali asih Ny. Nawal Edy Rahmayadi bersama D’Sister
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Utara Nawal Lubis menyampaikan apresiasi atas sambutan yang ramah dari masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara atas kehadiran mereka.
“Terima kasih kami sampaikan atas sambutan yang hangat dari masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara. Kami tidak membawa banyak, tapi ini adalah tanda kasih atau ‘tanda ni holong’ dari kami. Hari Natal akan segera tiba, ini adalah anugerah Tuhan yang Maha Kuasa karena kita masih bisa merayakannya. Semoga kehadiran Natal tahun ini kita semua berbahagia. Kami berharap semoga bantuan yang diberikan dapat memberikan manfaat,” ucap Nawal Lubis.
Di kesempatan itu Ny. Nawal Edy Rahmayadi memberikan tali asih berupa paket berisi sembako, perlengkapan mandi dan uang sebesar Rp. 100.000 kepada para lansia. Dan paket berupa makanan tambahan biskuit, sembako dan tali asih Rp 100.000 kepada para balita penyintas stunting. (red)