Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Berita UtamaSamosir

Hasil Survey Status Gizi Indonesia 2022, Prevalensi Stunting di Samosir Menurun

458
×

Hasil Survey Status Gizi Indonesia 2022, Prevalensi Stunting di Samosir Menurun

Sebarkan artikel ini
Acara Pembukaan Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Samosir yang dibuka oleh Pj Sekda Samosir dan dihadiri Ketua TP PKK Samosir. (Batakpost.com/Diskominfo Samosir)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Samosir, 27/2 (Batakpost.com)- Berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2022, Prevalensi Stunting di Kabupaten Samosir tahun 2022 sebesar 26,3%. Angka itu mengalami penurunan sebanyak 2,1% dari angka sebelumnya pada tahun 2021 yang mencapai 28,4%.

Hal itu terungkap pada acara Rapat Koordinas (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Samosir yang digelar di Aula Kantor Bupati Samosir, Sumatera Utara, Minggu lalu.

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


Dalam rapat itupun ditargetkan, prevalensi stunting di Samosir tahun 2023 harus berada diposisi 21,14%.

Rakor yang dibuka secara resmi oleh Pj Sekda Samosir Waston Simbolon itu dihadiri Ketua TP PKK Samosir, Ny Harta Martua Sitanggang, Tim TPPS, Dinas Kesehatan Samosir, Dinas P3APPKB, Bappeda Litbang, Pimpinan OPD, yang mewakili Dandim 0210/TU, dan Para Camat se-Kabupaten Samosir.

Dalam sambutannya Pj Sekda menegaskan, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Samosir agar mempedomani 8 aksi konvergesi dalam penurunan stunting. Dan melalui Rakor itu diharapkan pelayanan dan pencegahan stunting dapat dilaksanakan secara berkualitas, memadai serta menyentuh langsung kelompok sasaran, yaitu: remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak umur 0-59 bulan.

Demikian juga TPPS diminta harus mampu menekan stunting secara efektif, konvergen, serta terintegrasi dengan melibatkan lintas sektoral di tingkat Kabupaten, Kecamatan maupun Desa.

Dijelaskan Waston, stunting merupakan salah satu target Rencana Pembangunan Jangan Menengah Nasional (RPJMN) yang harus dilaksanakan, sehingga pada tahun 2024 prevalensi stunting mencapai target 14 % secara nasional.

Untuk tahun 2023, diimbau agar TPPS mampu memberikan output berupa penetapan desa/kelurahan prioritas intervensi dan terlaksananya kebutuhan program penurunan stunting, sehingga target prevalensi penurunan stunting di Kabupaten Samosir pada tahun 2024 tercapai 17,14 %.

“Mari bekerja sama untuk terwujudnya masyarakat Samosir yang sejahtera dan bermartabat secara ekonomi, kesehatan dan pendidikan,” ajak Waston menutup sambutannya. (ril)