Terkadang memang kita bisa saja salah mengira apakah seseorang itu wanita atau pria karena penampilannya. Cerita menggelitik dialami pemuda 22 tahun asal Malaysia, Abdussalam Firdaus Abdul Aziz. Iya, gara-gara wajahnya diangap sangat cantik, Abdussalam dikira wanita oleh polisi.
Mengutip mstar.com pada (13/12/2018), Abdussalam bermaksud datang ke stadion Bukit Jalil untuk menyaksikan final pertama Piala Aff 2018 antara Malaysia vs Vietnam (11/12/2018) lalu.
Ketika itu ia memakai jersey Argentina dengan rambutnya yang panjang terurai. Saat akan memasuki stadion, ia harus melewati pemeriksaan keamanan terlebih dahulu.
Tetapi, ada sedikit masalah saat polisi mengira Abdussalam adalah seorang wanita. Meski telah mengatakan dirinya seorang pria, polisi tidak percaya dan meminta pembuktian.Polisi pun meminta Abdussalam menunjukkan kartu identitasnya.
“Ketika saya pergi ke stadion, polisi tidak percaya bahwa saya adalah seorang pria dan meminta Kartu Identitas saya (MyKad),” ujarnya kepada mstar.
Dalam pemerikasaan keamanan tersebut, polisi pria bertugas memeriksa penonton pria dan polisi wanita memeriksa penonton wanita.
“Saya harus membuktikan jenis kelamin saya karena, untuk tujuan keamanan, polisi pria melakukan pemeriksaan tubuh pada penonton pria dan polisi wanita melakukan hal yang sama untuk wanita,” imbuh Abdussalam.
Setelah menunjukkan kartu identitasnya, barulah Abdussalam dapat memasuki stadion untuk mendukung Timnasnya yang akhirnya di tahan imbang oleh Vietnam dengan skor 2-2.Rupanya, hal demikian tidak sekali dialami Abdussalam.
Pemuda yang terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Kuala Lumpur ini sering membuat orang-orang salah berasumsi.
Abdussalam ingat, saat rambutnya masih pendek, orang-orang mengira ia adalah seorang wanita tomboy. Ketika rambutnya pendek, ia malah dikira wanita tomboy. Ketika rambutnya pendek, ia malah dikira wanita tomboy.
Beberapa menyarankan agar Abdussalam menumbuhkan sedikit kumis atau jenggotnya agar terlihat gagah.
Meski begitu, Abdussalam tidak menganggap kesalahpahaman orang-orang sebagai sesuatu yang menyakitkan hati. Ia bersyukur atas penampilannya. (Int)
