Jakarta, 12/7 (Batakpost.com) – Modus love scamming masih menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama melalui platform sosial media seperti Facebook. Love scamming atau penipuan cinta sering kali dimulai dengan pendekatan penuh perasaan dari orang asing yang mencoba membangun hubungan dekat, namun pada akhirnya bertujuan untuk eksploitasi.
Tidak jarang, pelaku menggunakan identitas palsu mulai dari nama hingga foto untuk menarik perhatian korban. Pada September 2023 lalu, sebanyak 132 WNA China harus dideportasi dari Indonesia karena terlibat dalam kasus love scamming. Mereka memanfaatkan video call seks dengan korban-korban mereka dan menggunakan hasil rekaman tersebut untuk memeras uang.
Untuk menghindari menjadi korban, penting bagi masyarakat untuk mengenali ciri-ciri love scamming yang telah dirangkum oleh Security National Bank:
1. Langsung jatuh cinta: Pelaku biasanya cepat menyatakan cinta dan ingin mendekati korban dengan tujuan mengumpulkan informasi pribadi, seperti akun email, yang bisa dimanfaatkan untuk kejahatan lain di internet.
2. Meminta uang darurat: Harus waspada jika orang yang baru dikenal meminta bantuan finansial untuk berbagai alasan mendesak, seperti biaya pengobatan keluarga, pembelian tiket untuk bertemu, atau mendukung bisnis yang tidak jelas.
3. Meminta nomor pribadi: Pelaku sering kali mengajak korban untuk pindah ke platform chatting yang lebih privat, seperti WhatsApp atau email pribadi. Ini bisa menjadi awal dari upaya mereka untuk mengakses informasi pribadi korban.
4. Janji-janji yang sering dibatalkan: Pelaku sering kali membuat janji untuk bertemu, namun selalu batal dengan alasan ‘darurat’ yang disertai dengan permintaan pinjaman uang.
Atas fenomena ini, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya pada cerita cinta singkat dari orang asing di dunia maya. Kewaspadaan dan pengetahuan mengenai ciri-ciri love scamming dapat membantu melindungi diri dari upaya penipuan yang merugikan.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS