Jakarta, 29/1 (Batakpost.com) – Indonesia dan India terus mempererat hubungan kerja sama di bidang ekonomi digital melalui pertemuan 3rd Meeting of Indonesia-India CEO’s Forum yang berlangsung di Hotel Taj Mahal, New Delhi. Forum ini menjadi platform penting bagi para pemimpin bisnis kedua negara untuk membangun aliansi yang lebih kuat di berbagai sektor, seperti teknologi digital, e-commerce, manufaktur, energi bersih, kesehatan, dan farmasi.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, Raline Rahmat Shah, menyatakan bahwa forum ini menjadi momen penting untuk mempercepat revolusi digital di kedua negara.
“Kita tidak bisa hanya menjadi konsumen teknologi. Indonesia dan India harus menjadi produsen inovasi. Dengan AI, IoT, dan digitalisasi industri, kita ciptakan solusi yang relevan bagi pasar global dan menjadikan kedua negara sebagai pusat kekuatan digital baru di Asia,” ungkap Raline.
Forum ini juga menegaskan bahwa hubungan ekonomi antara Indonesia dan India semakin solid. Dengan kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah, inovasi digital diharapkan dapat berkembang lebih pesat dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail, yang juga hadir dalam forum tersebut, menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan India adalah langkah nyata dalam menciptakan ekosistem digital yang berdaya saing tinggi di kancah global.
“Indonesia dan India adalah dua kekuatan ekonomi besar dengan potensi digital yang luar biasa. CEO Forum ini menjadi bukti bahwa kita tidak hanya bersiap menghadapi masa depan digital, tetapi juga menjadi pemain utama yang berpengaruh dalam perkembangan teknologi dunia,” kata Ismail.
Salah satu hasil penting dari forum ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dan Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India. MoU tersebut mencakup tiga bidang utama, yaitu:
1. Pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi baru.
2. Penguatan infrastruktur digital publik, seperti sistem identitas digital.
3. Pengembangan ekosistem digital yang melibatkan startup, kolaborasi antar bisnis (business-to-business), dan peningkatan keterampilan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi.
“MoU ini adalah komitmen konkret untuk mempercepat integrasi teknologi di kedua negara. Indonesia dan India akan semakin terkoneksi dalam berbagai sektor digital, menciptakan inovasi yang dapat bersaing dengan raksasa teknologi dunia,” tambah Ismail.
Delegasi Indonesia dalam forum ini dipimpin oleh Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Hashim Djojohadikusumo, bersama Ketua KADIN Indonesia, Anindya S. Bakrie, serta beberapa CEO ternama seperti Afifuddin Suhaeli Kalla (CEO PT Bukaka Teknik Utama) dan Patrick Waluyo (CEO GoTo Group). Sementara dari pihak India, forum ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Confederation of Indian Industry (CII), Chandrajit Banerjee, serta dihadiri tokoh industri seperti Ajay S. Shriram (Managing Director DCM Shriram Consolidated Ltd), Vijay Shekhar Sharma (CEO Paytm), dan Kamal Bali (Presiden & MD Volvo Group India).
Dengan sinergi yang semakin erat ini, Indonesia dan India diharapkan dapat menjadi pusat kekuatan digital yang tidak hanya bersaing, tetapi juga memberikan pengaruh besar di tingkat global.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS