Teknologi

DeepSeek Jadi Sorotan Dunia Teknologi, Model Terbaru R1 Disebut Saingi OpenAI dan Google

×

DeepSeek Jadi Sorotan Dunia Teknologi, Model Terbaru R1 Disebut Saingi OpenAI dan Google

Sebarkan artikel ini
DeepSeek Jadi Sorotan Dunia Teknologi, Model Terbaru R1 Disebut Saingi OpenAI dan Google
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Jakarta, 31/1 (Batakpost.com) – DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China, sedang menjadi sorotan global setelah meluncurkan model terbarunya, DeepSeek R1. Model ini diyakini akan menjadi pesaing ketat bagi perusahaan teknologi AS seperti OpenAI, Google, dan Meta. Bahkan, Presiden AS Donald Trump menyebut kemunculan DeepSeek sebagai “peringatan” bagi industri teknologi Amerika.

Apa Itu DeepSeek R1?
DeepSeek R1 adalah large language model (LLM) yang dikembangkan oleh DeepSeek. LLM ini merupakan sistem AI serupa dengan yang digunakan oleh ChatGPT (OpenAI), Meta LLaMA, dan Gemini (Google). Model ini dilatih menggunakan data tertulis dalam jumlah besar, seperti buku, artikel berita, dan konten web, untuk menghasilkan teks, memecahkan masalah, hingga menulis kode pemrograman.

IKLAN
IKLAN

DeepSeek R1 diluncurkan pada 20 Januari 2025 dan mengejutkan banyak pihak karena harganya yang terjangkau. DeepSeek mengklaim bahwa model ini mampu mengungguli kompetitor seperti OpenAI o1 dalam berbagai aspek. Menurut laporan IFLScience, DeepSeek R1 menjalankan tugas-tugas dengan efisiensi tinggi dan membutuhkan daya komputasi yang lebih sedikit dibandingkan model pesaing. Selain itu, chip yang digunakan juga lebih tangguh.

Salah satu keunggulan utama DeepSeek R1 adalah sifatnya yang open access, artinya model ini tersedia secara gratis untuk publik. Pengguna dapat mengakses kode sumbernya, memodifikasi, dan mengintegrasikannya ke dalam aplikasi mereka sendiri. Hal ini membuka peluang besar bagi penelitian dan pengembangan AI di berbagai bidang.

Namun, DeepSeek R1 juga menuai kritik. Beberapa pihak menyoroti kepatuhan perusahaan terhadap sensor pemerintah China, yang dianggap membatasi kebebasan informasi. Selain itu, ada laporan bahwa DeepSeek mengirimkan data pengguna dari AS ke China, menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan dan privasi.

Siapa Otak di Balik DeepSeek?
DeepSeek didirikan oleh Liang Wenfeng (40) pada tahun 2023. Perusahaan ini berbasis di Hangzhou, kota yang juga menjadi markas raksasa teknologi seperti Alibaba. Wenfeng dikenal sebagai sosok visioner yang membeli ribuan chip komputer Nvidia sebelum pemerintah AS membatasi ekspor chip ke China. Langkah ini memungkinkannya membangun infrastruktur komputasi yang kuat untuk proyek AI-nya.

“Saat pertama kali bertemu dengannya, dia adalah pria yang sangat kutu buku dengan gaya rambut yang buruk. Dia berbicara tentang membangun kluster 10.000 chip untuk melatih modelnya sendiri. Kami tidak menganggapnya serius,” kata salah satu mitra bisnis Liang kepada Financial Times. “Dia tidak bisa menjelaskan visinya dengan jelas, hanya mengatakan, ‘Saya ingin membangun ini, dan ini akan mengubah segalanya.’ Kami pikir ini hanya bisa dilakukan oleh raksasa seperti ByteDance atau Alibaba.”

Meskipun demikian, DeepSeek berhasil membuktikan diri. Perusahaan ini dilaporkan hanya menghabiskan USD 5,6 juta untuk daya komputasi model dasarnya, jauh lebih murah dibandingkan anggaran miliaran dolar yang dihabiskan perusahaan AS untuk pengembangan AI.

‘Keajaiban’ DeepSeek dan Dampaknya pada Pasar Global
Kemunculan DeepSeek telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor AS. Pada 27 Januari 2025, nilai pasar Nvidia, produsen chip AI terkemuka AS, anjlok hampir USD 600 miliar dalam satu hari, mencatat penurunan terbesar dalam sejarah. Pada hari yang sama, DeepSeek R1 menjadi aplikasi gratis paling banyak diunduh di App Store Apple di AS, menggeser posisi OpenAI.

Kenaikan pesat DeepSeek menandakan bahwa perusahaan AI AS kini menghadapi persaingan global yang signifikan. Beberapa analis berpendapat bahwa kebangkitan perusahaan AI China seperti DeepSeek akan mendorong persaingan sehat dan mempercepat inovasi di bidang AI. Namun, kekhawatiran terkait keamanan data dan privasi tetap menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Dengan kemajuan yang dicapai, DeepSeek tidak hanya menjadi kebanggaan China, tetapi juga menjadi pemain kunci dalam industri AI global. Perusahaan ini membuktikan bahwa inovasi dan efisiensi dapat datang dari mana saja, bahkan di tengah persaingan sengit dengan raksasa teknologi AS.(int)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS







banner 325x300