Jakarta, 30/6 (Batakpost.com) – Menurut laporan dari Financial Times yang dikutip oleh detikINET dari Engadget, YouTube sedang melakukan langkah untuk menghindari masalah hak cipta dengan menawarkan pembayaran kepada label-label musik besar untuk melisensikan lagu-lagu mereka guna keperluan pelatihan model kecerdasan buatan (AI).
Label musik seperti Sony Music Entertainment, Universal Music Group, dan Warner Records sedang dalam proses pembicaraan dengan Google. Namun, keputusan akhir dari artis-artis terkait masih menjadi pertimbangan utama, mengingat beberapa musisi tidak begitu setuju dengan kehadiran AI dalam menggunakan karya-karya mereka.
Pada April 2023, lebih dari 200 artis menandatangani surat terbuka yang mengecam penggunaan AI yang dianggap dapat merampas identitas suara mereka, melanggar hak cipta, dan merusak ekosistem musik.
YouTube sebelumnya telah meluncurkan Dream Track pada November, sebuah alat yang memungkinkan kreator tertentu untuk menggunakan lirik dan suara dari penyanyi terkenal seperti John Legend dan Charli XCX. Namun, hanya sepuluh artis yang berpartisipasi dalam uji coba tersebut, sementara YouTube berharap agar lebih banyak artis dapat terlibat dalam pengembangan generator lagu AI mereka.
Sebagai tanggapan terhadap penggunaan konten berhak cipta mereka, label rekaman seperti Sony, Universal, dan Warner mengambil tindakan hukum terhadap generator musik Suno dan Omio pada 24 Juni, dengan tuntutan atas pelanggaran hak cipta yang signifikan. Mereka mengharapkan pengadilan untuk melarang penggunaan lebih lanjut serta meminta denda hingga USD 150.000 per karya yang dilanggar.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS