Tapteng, 18/10 (Batakpost.com)- Setelah menerima uang pecahan Rp 50 ribu dari konsumennya, pemilik warung Kim’s Coffee Pandan, Ko Ameng (46) kaget, pasalnya uang pecahan yang digunakan untuk membayar coffee yang dipesan adalah uang palsu. Akibatnya, ia pun harus mengalami kerugian materi.
Peristiwa ini terjadi disaat ramainya pengunjung warungnya Kamis siang, (18/10). Pasalnya hari itu ada acara di Gereja Katolik Pandan yang dihadiri oleh Kapoldasu dan lokasinya cukup dekat dengan Kim’s Coffee.
“Tadi pagi cukup ramai pengunjung karena ada kegiatan di Gereja Katolik Pandan yang dihadiri oleh pak Kapoldasu. Saat itulah ada pria memesan ekspreso coffee dua gelas dibungkus. Karena sedang ramai pesanan kamipun langsung menerima uang yang diberikan pecahan Rp50.000. Setelah kami potong bayaran coffeenya sebesar Rp 24.000 ia pun pergi,”terang Ko Ameng.
Sesudah itu lanjutnya, ada yang membayar pesanan coffee sebesar Rp 48.000 dengan uang Rp100ribu. Kamipun mengembalikan Rp52.000 lagi. Tidak berapa lama mereka kembali ke warung ini dan menyebutkan bahwa uang pecahan Rp 50.000 yang kami kasih adalah palsu.
“Jadi bapak yang menerima kembalian Rp52.000 itu pergi memfoto copy dan membayar uang foto copynya dengan pecahan Rp50.000 yang kami kasih. Dari situlah ketahuan bahwa uang Rp50.000 itu palsu. Bapak itupun datang dan mengembalikannya dan kami ganti,”bebernya.
Menurut Ko Ameng, pelaku pengedar uang palsu itu sengaja memanfaatka situasi ramai supaya jangan terpantau. “Memang tadi kami sangat sibuk karena banyak tamu dan pesanan. Jadi uang itu langsung kita masukkan aja ke laci ketika dibayar tanpa kita terawang lagi. Jika situasi sepi pasti bisa saya bedakan uangnya karena kelihatan bedanya. Namun karena ramai tidak sempat lagi. Ini mejadi pembelajaranlah supaya lebih hati-hati. Artinya uang palsu sudah beredar di Pandan ini dan wajib waspada,”ujarnya.
Uang palsu pecahan Rp 50.000 itu sudah diserahkan ke personil Polsek Pandan yang saat itu lagi ngopi di warung ko Ameng. (HAT)