Teknologi

Pemerintah Inggris Dukung Penggunaan AI Seperti ChatGPT di Dunia Pendidikan

×

Pemerintah Inggris Dukung Penggunaan AI Seperti ChatGPT di Dunia Pendidikan

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Inggris Dukung Penggunaan AI Seperti ChatGPT di Dunia Pendidikan
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Jakarta, 19/1 (Batakpost.com) – Kekhawatiran mengenai penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT oleh pelajar dan mahasiswa terus menjadi perdebatan di berbagai negara. Namun, Pemerintah Inggris melalui Menteri Sains, Inovasi, dan Teknologi, Peter Kyle, justru menyarankan penggunaan teknologi ini di kalangan pelajar, alih-alih melarangnya. Hal ini disampaikan Kyle dalam wawancara dengan BBC, sebagaimana dikutip detikINET dari Techspot, Sabtu (18/1/2025).

“Sebenarnya dengan pengawasan dan penggunaan dengan cara yang benar, ya (boleh memakai ChatGPT), karena ChatGPT dan teknologi AI menggunakan bahasa yang sudah digunakan di sektor ekonomi,” ujar Kyle.

IKLAN
IKLAN

Kyle membandingkan kehadiran AI dengan kalkulator yang pertama kali ditemukan pada tahun 1960-an. Kala itu, kalkulator dianggap bisa melemahkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, bahkan ditakuti akan digunakan untuk berbuat curang. Namun, seiring waktu, kalkulator berhasil diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan dan menjadi alat bantu yang penting. Menurut Kyle, hal yang sama juga dapat diterapkan untuk teknologi AI.

“Kita perlu memastikan kalau anak-anak dan remaja mempelajari bagaimana menggunakan teknologi ini,” tambahnya.

Pernyataan Kyle ini bertolak belakang dengan aturan yang diterapkan beberapa institusi pendidikan ternama di Inggris, seperti Universitas Oxford, Cambridge, dan Imperial College London, yang melarang penggunaan AI untuk pengerjaan tugas. Namun, Kyle melihat potensi besar AI dalam membantu pelajar yang kesulitan dengan metode belajar tradisional, termasuk pelajar neurodivergen yang memiliki cara berpikir berbeda dari kebanyakan orang.

“Ada anak-anak dengan bakat nyata dalam bidang yang tidak biasa, dan menggunakan ChatGPT atau AI lain benar-benar dapat memacu dan memberi mereka tantangan yang tidak mereka dapatkan di tempat lain,” jelas Kyle.

Sikap Inggris ini juga serupa dengan langkah yang diambil Departemen Pendidikan New York City. Awalnya, penggunaan ChatGPT dilarang di sekolah negeri pada Januari 2023. Namun, aturan itu kemudian dicabut beberapa bulan kemudian, dengan fokus pada pengintegrasian AI ke dalam kurikulum pendidikan.

Menurut Kyle, teknologi seperti AI bukan hanya alat bantu, tetapi juga peluang untuk menciptakan pendekatan baru dalam pembelajaran. Dengan pengawasan yang tepat, AI dapat menjadi solusi inovatif bagi pelajar untuk mengatasi hambatan dan mengembangkan potensi mereka secara maksimal.(int)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS







banner 325x300