Uncategorized

Mencermati Pola Asuh Anak yang Tepat di Era Digital

×

Mencermati Pola Asuh Anak yang Tepat di Era Digital

Sebarkan artikel ini
Kepala Sekolah SMPN 2 Pandan Nauli, Tapanuli Tengah, Nur Ekvan Santoso(batakpost.com/Ist)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Oleh : NUR EKVAN SANTOSO (Kepsek SMP N 2 Pandan Nauli-Tapteng)

Kemajuan teknologi yang meroket di era digital, berdampak munculnya nilai-nilai yang dilahirkan, baik positif maupun negatif ikut juga mengalami kejutan yang luar biasa bagi manusia. Dari kejutan tersebut berakibat peran orangtua dalam mendidik anak ikut juga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman.

IKLAN
IKLAN

Pada tempo dulu, orangtua atau guru dalam mendidik anak tentunya mengalami perlakuan yang berbeda jika dibanding dengan era sekarang. Pola asuh orangtua yang awalnya mengalami perbedaan orangtua lainnya yang hanya menerapkan tipe pola asuh permisif, otoriter, dan demokrasi sudah mengalami keberhasilan dalam mendidik anak tempo dulu. Tetapi di zaman 4.0 sekarang ini, ketiga pola asuh tersebut tidak akan berhasil jika tidak berkolaborasi melakukan pola asuh sesuai waktu, situaasi, dan kondisi saat ini.

Pola asuh di era digital kerap membuat orangtua sulit mengontrol anak. Orangtua yang sibuk terkadang tidak memperhatikan perkembangan dan aktivitas anak. Akibatnya, pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat optimal. Banyak hal yang harus diperhatikan orangtua terhadap anak pada era digital dewasa ini. Tidak dapat orangtua terlalu membatasi kapada anaknya terhadap dunia digital.

Akan tetapi, orangtua harus membolehkan anaknya untuk tetap dekat dengan teknologi dengan pola perkembangan agar anak mamapu menguasainya guna menunjang masa depannya. Di sinilah dibutuhkan pola asuh positif agar orangtua melakukan pendampingan guna menghindari dampak negatif dari penyalahgunaan teknologi. Berikut adalah langkah-langkah positif yang dapat diperhatikan orangtua.

Pertama, orangtua harus memberikan kasih sayang yang hangat kepada anak. Tujuannya agar anak tidak menjadikan digital sebagai pusat perhatian utama dikarenakan anak merasa kurang kasih sayang dari orangtuanya. Kedua, orangtua harus mampu menciptakan aplikasi teknologi sebagai sumber belajar bagi anak. Anak harus ditunjukkan bahwa berbagai program rumus, kamus, atau sistem pemecahan soal dan pembelajaran yang efektif telah terprogram secara lengkap dalam aplikasi teknologi.

Ketiga, orangtua harus mengawasi waktu kepada anak dalam hal pemakaian teknologi. Buat jadwal waktu kepada anak dalam penggunaan teknologi baik penggunaan untuk belajar dan untuk permainan. Keempat,  perhatikan berat badan anak. Anak yang hidup di era digital jika orangtua lalai dalam pengawasanya juga akan berpengaruh terhadap bertambahnya berat badan anak sehingga anak dapat mengalami obesitas. Anak yang tidak dapat terpisahkan dengan teknologi biasanya  akan jarang mengolahragakan fisiknya. Akhirnya, berat badan anak terus mengalami kenaikan sehingga mempengaruhi kesehatannya. Di sinilah perlunya kesadaran berbagai pihak antara orangtua dan pemerhati pendidikan agar terus memberikan pendampingan dan pencerahan kepada anak sehingga anak dapat menggunakan teknologi sebagai penunjang pembelajaran dalam meraih masa depan. Semoga tulisan ini bermanfaan. (**)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Tinggalkan Balasan