Sibolga, 13/2 (Batakpost.com) -Keluarga dan kerabat ABK Kapal KM. Mega Top III meminta Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, S.Sos, MM, mengganti Kakan Basarnas Medan Budiawan, S.Sos, yang diduga sudah mengabaikan pekerjaan terkait proses pencarian ABK KM Megat Top III.
Hal itu diungkapkan para keluarga ABK pada saat menunggu kedatangan kapal pompong yang membawa salah seorang Jenazah yang diakui pihak keluarga sebagai jenazah ABK kapal KM. Mega Top III.
Para keluarga membentangkan spanduk sepanjang 5 meter sebagai bentuk luapan kekecewaan mereka terhadap kinerja Basarnas.
“Kami sangat kecewa dengan kinerja Basarnas Sibolga, terlebih kepada Kakan Sar Medan Budiawan, karena itu semua tergantung perintahnya. Kami meminta tolong kepada kepala Basarnas Republik Indonesia Marsekal Madya TNI Muhammad, S.Sos, MM agar mengganti Budiawan,” ungkap keluarga ABK.
Rasa kekecewaan dan kekesalan para keluaga tersebut memuncak pasca kapal KN SAR Nakula yang berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) pada Sabtu (9/2) lalu guna melakukan evakuasi jenazah yang ditemukan nelayan di Nias Utara. Namun kapal tersebut berangkat dari Sibolga dan hanya bersandar di Pelabuhan Lahewa di Kabupaten Nias Utara. Hal itu mengakibatkan kekecewaan bagi keluarga ABK yang sudah lama dalam penantian.
“Hari Sabtu itu mereka berangkat mau menjemput mayat yang ditemukan nelayan di Nias Utara, tapi nyatanya mereka bersandar saja di pelabuhan Nias bukannya menjemput mayat itu. Bukan itu saja kekecewaan kami, sebelumnya juga kapal KN. Sar Nakula katanya berangkat untuk mencari ABK Mega Top III tertanggal 14 Januari 2018. Namun nyatanya mereka hanya bersandar di pelabuhan Nias tidak melakukan pencarian. Kami punya bukti semua,”ujar keluarga ABK Mega Top III sembari membentangkan spanduk.
Kakan Basarnas Medan Budiawan yang dikonfirmasi melalui ponselnya mengatakan, bahwa pihaknya sudah bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Ia meminta agar jangan ada provokasi terkait hal itu.
“Memang benar malam itu masyarakat meminta agar kapal kita berangkat menjemput mayat yang ditemukan. Hanya saja kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk menjemput mayat itu. Jadi kami harus memikirkan keselamatan personil juga,”jelas Budiawan, Selasa, (13/2) lewat ponselnya.
Diungkapkannya, sejak adanya laporan tentang hilangnya KM Mega Top III, pihak SAR Medan sudah mengerahkan tiga Kapal SAR yang terdiri dari SAR Aceh, Medan dan Mentawai untuk melakukan penyisiran.
“Kita itu sudah bekerja maksimal untuk melakukan pencarian, hanya saja kondisi alam dan cuaca tidak selalu mendukung. Untuk itu kami meminta kepada masyarakat agar berpikir positif dan tidak mau terprovokasi. Dan kami saat ini sedang dalam perjalan menuju Sibolga untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat,”tandasnya. (RED)