Jakarta, 7/12 (Batakpost.com) – Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi digital hub Asia dengan memanfaatkan keunggulannya di masa depan. Dengan populasi mencapai 280 juta, Indonesia menawarkan peluang signifikan bagi industri digital. Keberadaan infrastruktur digital dan talenta yang terus berkembang menjadikan Indonesia sebagai pusat digital yang menjanjikan di kawasan Asia.
Studi yang melibatkan Google, Temasek, dan Bain & Company mencatat bahwa jumlah penduduk di Asia Tenggara saat ini mencapai 605 juta, dan Indonesia menjadi negara terbesar dengan 278 juta penduduk.
“Dengan populasi sebesar ini, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi digital yang signifikan,” kata Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Wayan Toni Supriyanto.
Menurut studi tersebut, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2022 mencapai USD 76 miliar, meningkat sekitar 20% dari tahun sebelumnya. Proyeksi nilai ekonomi digital pada tahun 2025 diperkirakan mencapai USD 109 miliar, dan pada tahun 2030, mencapai kisaran USD 210 miliar hingga USD 360 miliar.
Kelima sektor utama dalam ekonomi digital Indonesia, seperti yang diidentifikasi dalam studi tersebut, mencakup e-commerce, transportasi dan makanan, perjalanan online, media online, dan layanan keuangan.
Founder IndoTelko Forum, Doni Ismanto, mendorong Indonesia untuk serius mengambil posisi sebagai digital hub Asia. Ia menekankan manfaat yang dapat diperoleh, seperti peningkatan perekonomian, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing di dunia internasional.
“Indonesia harus lebih serius merealisasikan Indonesia sebagai digital hub Asia. Ketika pandemi melanda, negara-negara dengan infrastruktur digital yang kuat berhasil bertahan dan bahkan tumbuh,” ujar Doni di Jakarta.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Selain alokasi anggaran untuk infrastruktur digital, peningkatan literasi dan kompetensi dalam ekonomi digital juga menjadi kunci.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Ririek Adriansyah, menekankan bahwa pemilik pelanggan terbesar bukanlah satu-satunya faktor untuk menjadi pusat regional. Dukungan infrastruktur yang baik, kemudahan berbisnis, dan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri menjadi faktor penting.
Pemerintah Indonesia berupaya mendorong transformasi digital di berbagai sektor, termasuk perluasan jaringan 4G hingga ke pelosok desa, pengenalan teknologi 5G, dan pemanfaatan satelit low earth orbit. “Kominfo akan menjadi orkestrator di sektor TIK untuk mendorong upaya penguatan transformasi digital dan ekonomi digital, mewujudkan Indonesia sebagai digital hub Asia,” kata Wayan.
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS