Siantar, 6/2 (Batakpost.com) – Wali Kota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani SpA, bersama Ketua Dekranasda Kota Pematangsiantar, H. Kusma Erizal Ginting SH, menghadiri The 25th Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2025, pameran kerajinan tangan terbesar di Asia Tenggara. Acara ini berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Rabu (05/02/2025). Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan serta Dekranasda turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini.
Dalam kunjungannya, dr. Susanti dan Erizal Ginting meninjau berbagai stan pameran. Dr. Susanti menegaskan bahwa ajang ini menjadi kesempatan emas bagi Kota Pematangsiantar untuk memperkenalkan beragam produk kerajinan tangan ke tingkat nasional dan internasional. Ia juga menegaskan komitmen Pemko Pematangsiantar untuk terus mendukung pelaku UMKM agar dapat berpartisipasi dalam berbagai event pameran kerajinan.
“Semoga kehadiran produk UMKM Kota Pematangsiantar di Inacraft 2025 bisa meningkatkan nilai jual serta membuka peluang kolaborasi bagi pengusaha UMKM guna pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar dr. Susanti.
Dr. Susanti juga mengajak masyarakat untuk mengunjungi pameran Inacraft serta membeli produk UMKM dari Kota Pematangsiantar.
“Ayo datang! Ajak keluarga, kerabat, dan teman untuk berkeliling pameran serta berbelanja produk-produk unggulan UMKM Pematangsiantar,” ajaknya.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, beserta istri, Selvi Ananda. Dalam sambutannya, Gibran menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan serta kolaborasi lintas komunitas untuk mendukung pertumbuhan industri kerajinan dan budaya. Ia menegaskan bahwa inovasi jangka panjang dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi produk-produk UMKM Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan pelakunya.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, yang juga hadir dalam acara ini, menargetkan transaksi penjualan senilai Rp100 miliar selama pameran berlangsung. Target ini meningkat dari capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp75 miliar.
“Tahun ini, kami menargetkan penjualan sebesar Rp100 miliar dan kontrak dagang internasional senilai USD 1,5 juta. Ini merupakan peluang luar biasa bagi pelaku UMKM untuk berkembang lebih pesat,” ujar Maman.
Maman juga memperkenalkan konsep Holding UMKM sebagai strategi baru untuk menghubungkan UMKM dengan industri besar.
“Kami ingin mendorong akselerasi usaha UMKM agar bisa meningkatkan skala bisnis mereka. Saat ini masih ada diskonektivitas yang harus segera kita atasi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Eksportir dan Eksportir Handicraft Indonesia (ASEPHI), Muchsin Ridjan, menegaskan bahwa Inacraft 2025 tidak hanya sekadar ajang jual beli, tetapi juga wadah edukasi dan kolaborasi bagi komunitas industri kreatif.
Inacraft 2025 mengangkat konsep “Sustainability and Collaboration”, dengan fokus pada inovasi berkelanjutan di industri kerajinan. Salah satu kegiatan unik dalam pameran ini adalah “Mbatik 25 Meter”, di mana pengunjung diajak untuk mewarnai kain batik menggunakan pewarna alami.
Pameran yang berlangsung pada 5-9 Februari 2025 ini menargetkan kehadiran 100 ribu pengunjung serta 1.000 buyers dari luar negeri, dengan proyeksi kontrak dagang senilai USD 1,5 juta. Tahun ini, Inacraft merayakan perhelatan ke-25 dengan menghadirkan lebih dari seribu stan yang menampilkan produk dari UMKM lokal, kementerian, BUMN, serta peserta internasional.
Selain pameran produk, Inacraft 2025 juga menghadirkan berbagai program pendukung seperti Craft Talks, Craft Workshops, Inacraft Forum, serta pertunjukan budaya yang menampilkan kekayaan seni Indonesia. Puncak acara akan diwarnai dengan Inacraft Award, penghargaan bagi perajin dan pengusaha yang menunjukkan inovasi dan keunggulan dalam karya mereka.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS