Lintas Sumut

Ridwan Limbong Sopir Grab yang Dihabisi Begal Tinggalkan Dua Anak yang Masih Kecil

261
×

Ridwan Limbong Sopir Grab yang Dihabisi Begal Tinggalkan Dua Anak yang Masih Kecil

Sebarkan artikel ini
Advertisement
Example 300x600
Advertisement
Keterangan foto: Jenazah Ridwan Limbong di rumah duka. Tampak Isteri dan anaknya menangis jenazah almarhum. (mtd)

Medan, 25/9 (Batakpost.com)-Aksi perampokan di Kota Medan kian mengganas. Seorang pengemudi Grab Bike bernama Ridwan Limbong (34) tewas ditikami kawanan perampok saat melintas di Jalan Juanda, dekat Hotel Pardede, Medan Polonia kemarin dini hari.

Dari informasi yang beredar Sabtu (23/9/2017), seorang pelaku berinisial MD (24) ditangkap. Pelaku terjatuh dan disergap warga yang ada di lokasi kejadian.

Sebelum tewas dirampok, korban yang kebetulan mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 2132 AHC tengah menjemput penumpang sekitar pukul 04.00 WIB. Saat melintas di areal bundaran Hotel Pardede, korban dihentikan empat orang pelaku.

Karena panik, pelaku menodongkan pisau pada korban. Saat itu, warga Desa Helvetia, Kecamatan Helvetia ini melawan dan mempertahankan motornya.

Karena takut diketahui warga, seorang pelaku menikam korban. Sontak, korban teriak dan warga berdatangan. Satu tersangka berinisial MD terjatuh saat berusaha kabur.

Sementara, korbannya sempat dibawa ke RS Boloni. Karena tidak ada dokter, korban dibawa ke RS Bhayangkara. Ketika di perjalanan, korban yang diduga kehabisan darah meninggal dunia.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendra ET belum bisa memberikan keterangan secara rinci. Pihak kepolisian sendiri dikabarkan masih memburu tiga pelaku lainnya yang sempat kabur.

Sementara itu, di rumah korban isak tangis bersahut-sahutan terdengar. Betti Wani Purba (33), istri Ridwan yang masih belum percaya suaminya tewas tampak mengusap-usap kepala korban yang terbujur kaku di rumah duka Jl Palem IX, Lingkungan X, Kelurahan Helvetia Barat, Kecamatan Helvetia.

Betti yang masih berduka sesekali mengusap air matanya. Ia tampak memeluk erat anak keduanya Tania Limbong, yang masih berusia tiga tahun.

“Kami punya dua anak. Satu lagi anak kami yang paling besar namanya Bintang Limbong. Umurnya masih empat tahun,” kata Betti tersengkuk.

Betti mengatakan, ia dan suaminya belum lama tinggal di Medan. Selama ini, Betti dan suaminya merantau ke Kota Batam.

“Dari bulan Mei kemarin kami di Medan. Setelah sampai di Medan, barulah Abang menjadi sopir Grab,” kata Betti dengan kedua mata tampak sembab.

Disinggung lebih lanjut mengenai Ridwan, terdiam beberapa saat. Bibirnya bergetar, dan ia kembali memeluk Tania yang ikut menangis lantaran anak keduanya itu hendak mencium kening ayahnya.(mtd)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan