Example 300x600
Berita UtamaNasional

Refleksi Akhir Tahun: Konsistensi TVRI Menjaga Spirit NKRI dan Demokrasi

×

Refleksi Akhir Tahun: Konsistensi TVRI Menjaga Spirit NKRI dan Demokrasi

Sebarkan artikel ini
Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno saat menyampaikan sambutan pada acara Refleksi Akhir Tahun 2024. (Batakpost.com/Ist)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Jakarta, 20/12 (Batakpost.com)– Menutup tahun 2024, TVRI menyelenggarakan ekspose atas berbagai capaian yang diraih lembaga penyiaran publik ini. TVRI menilai penting melakukan hal ini karena berbagai capaian tersebut dinilai tidak biasa dan penting sebagai informasi atas kontribusi TVRI di tahun politik yang sangat dinamis.

Ekspose ini dihadiri oleh jajaran penyelenggara Pemilu diantaranya Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja; Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan, Idham Kholik; Sekretaris Konferensi Waligereja Indonesia, Romo Paulus Christian Siswantoro; Ketua Panwasrah PON, Mayjen TNI DR. Suwarno; Kepala Mewakili National Paralympic Council, Komet Akbar; Kepala Biro Data, Komunikasi dan Informasi Publik KemenPAN RB, Mohammad Averrouce; Dewan Pengawas dan Direksi LPP RRI, Dewan Pengawas dan Direksi LKBN Antara, serta mitra TVRI, Kamis (19/12/2024) di Jakarta.

IKLAN
IKLAN

Berbagai capaian penting TVRI disampaikan langsung oleh Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno. Capaian penting pertama adalah penyelenggaraan Debat Pilkada sejumlah 429 kali yang berlangsung di berbagai provinsi, kota dan kabupaten di seluruh tanah air, dengan total 429 debat melalui kanal 2 TVRI (TVRI Daerah) dan 10 Debat melalui kanal TVRI Nasional.

“Ini adalah jumlah debat terbesar yang pernah diselenggarakan oleh lembaga penyiaran tanah air sepanjang sejarah,” ungkap Iman Brotoseno dengan bangga, dalam siaran persnya yang diterima redaksi Batakpost.com, Jumat (20/12/2024).

Mengambil Risiko Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden

Pada kesempatan itu, Iman Brotoseno juga mengungkapkan bahwa TVRI sebenarnya setengah nekat dalam pelaksanaan siaran langsung debat pertama Calon Presiden dan Wakil Presiden tahun ini. “Debat pertama Calon Presiden dan Wakil Presiden hanya berjarak empat hari dari jadwal resmi KPU,” jelas Iman. Pada saat itu, sambung dia, KPU sebenarnya telah menunjuk konsorsium pelaksana debat yang terdiri dari sejumlah televisi swasta. “Namun tidak satupun yang berani, karena waktunya terlalu pendek,” ungkapnya.

TVRI kemudian mengambil risiko ketimbang jadwal pemilu secara nasional harus mundur.

Demi menyelamatkan demokrasi Indonesia, TVRI mengemban tugas dan tanggungjawab yang besar tersebut disertai semua risikonya. Dengan persiapan yang serba diburu waktu, TVRI sukses menyiarkan debat kandidat Capres-Cawapres. Pilpres terselamatkan, demokrasi Indonesia tetap terjaga di jalur positif.

Karena debat kandidat Capres-Cawapres tersebut merupakan unsur penting dalam proses penyelenggaraan pilpres. Sukses debat tersebut kemudian menjadi tolok ukur bagi stasiun televisi lainnya dalam mendukung penyelenggaraan debat kandidat putaran berikutnya.

Selanjutnya Baca: Siaran Misa…







banner 325x300