Teknologi

Ratusan Dokumen Tersebar di Internet, Mengungkap Aksi Hacker China di Berbagai Negara

×

Ratusan Dokumen Tersebar di Internet, Mengungkap Aksi Hacker China di Berbagai Negara

Sebarkan artikel ini
Ratusan Dokumen Tersebar di Internet, Mengungkap Aksi Hacker China di Berbagai Negara
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Jakarta, 23/2 (Batakpost.com) – Ratusan dokumen yang diduga berasal dari hacker China tersebar di internet, mengungkapkan detail tentang aksi mereka di berbagai negara. Lebih dari 570 file dan dokumen diposting ke GitHub, menggambarkan aktivitas peretasan oleh iSoon, sebuah kontraktor keamanan yang dikaitkan dengan Kementerian Keamanan Publik China.

“Kami memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa ini adalah data otentik dari kontraktor spionase siber domestik dan global dari China,” kata ahli keamanan siber John Hultquist.

IKLAN
IKLAN

Associated Press melaporkan bahwa kepolisian China telah memulai penyelidikan terhadap kebocoran data ini, berdasarkan keterangan dari dua karyawan iSoon yang tidak disebutkan namanya. Dua karyawan tersebut mengonfirmasi bahwa dokumen yang bocor memang berasal dari iSoon.

Dokumen-dokumen ini memperlihatkan target aksi peretasan, termasuk badan pemerintahan dan perusahaan di berbagai sektor. Perusahaan telekomunikasi dari setidaknya 20 negara termasuk dalam daftar target, seperti Inggris, India, Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia.

Selain itu, dokumen juga mengungkap bahwa para hacker mengaku bisa mengeksploitasi celah keamanan dari perangkat lunak buatan Microsoft dan Google. Meskipun juru bicara Microsoft tidak memberikan komentar, juru bicara Google menyatakan bahwa dokumen tersebut tidak menyebutkan celah keamanan di perangkat lunak Google secara spesifik.

Menurutnya, dokumen hanya menjelaskan teknik malware standar yang sudah banyak diketahui tim keamanan Google.

Laporan dari Washington Post tidak secara spesifik menyebut target di Amerika Serikat, tetapi dokumen-dokumen tersebut sesuai dengan berbagai peringatan dari badan keamanan AS tentang aksi peretasan China. Christopher Wray, Kepala FBI, pernah menyebut bahwa China memiliki program peretasan terbesar di dunia dan telah mencuri data pribadi dan perusahaan dalam jumlah yang sangat besar.

Wray juga mengakui bahwa FBI kewalahan dalam menghadapi aksi peretasan China, dengan jumlah hacker China yang jauh lebih banyak daripada jumlah agen siber dan analis intelijen FBI, dengan rasio 50 banding 1. (int)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS