Segenap kru batakpost.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024, Semoga doa dan usaha kita diterima oleh Allah Swt. Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Tapanuli Utara

PP-IASTA “GEBUK” Kecamatan Purba Tua Tapanuli Utara

249
×

PP-IASTA “GEBUK” Kecamatan Purba Tua Tapanuli Utara

Sebarkan artikel ini
Gerakan Berbagi Buku (GEBUK) kepada anak-anak Sekolah Minggu dan Sekolah Dasar (SD) yang ada di Sitolu Bahal, Kecamatan Purba Tua, Kabupaten Tapanuli Utara. (Batakpost.com/ISt)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Tapanuli Utara, 11/10 (Batakpost.com)- Pengurus Pusat (PP) Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (IASTA) Tarutung, menggelar kegiatan sosial yang kesekian kalinya kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kali ini aksi sosial yang dilakukan para alumni ini yaitu, Gerakan Berbagi Buku (GEBUK) kepada anak-anak Sekolah Minggu dan Sekolah Dasar (SD) yang ada di desa-desa.

Advertisement
banner 325x300
Advertisement


Dan kali ini yang mendapat sentuhan “GEBUK” ini adalah, anak Sekolah Minggu dan anak SD yang berada di Desa Sitolu Bahal, Kecamatan Purba Tua, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (9/10).

Pembangian buku ini dipusatkan di dua gereja, yaitu HKBP Siunggas Julu, dan GBIS yang didalamnya turut diikuti anak-anak dari GSJA dan Advent yang ada di tempat itu.

Menurut Ketua Umum IASTA Tarutung sekaligus Koordinator aksi donasi, Frengki R. Parapat, S.Th, kepada media ini menyebutkan, aksi yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas Hari Ulang Tahun Kabupaten Tapanuli Utara yang ke-76 pada tanggal 5 Oktober 2021 kemarin.

PP-IASTA Indonesia bersama Komunitas Akal Sehat dan Bermartabat bergerak bersama menggelar kegiatan tersebut.

Kegiatan serupa juga akan berlanjut Minggu depan di salah satu Panti Asuhan, yang juga masih dalam rangka hari jadi Kabupaten Tapanuli Utara.

Ada pun jenis buku yang dibagikan terang Frengki, di antaranya: Buku Bacaan, Alkitab, Kathekismus dan bingkisan kesehatan dan makanan.

dr. Lily Carolyn Hutabarat, MKM saat turun langsung memberikan pembelajaran kepada anak-anak tentang pentingnya hidup sehat. (batakpost.com/Ist)

“Kami melihat antusias anak-anak dan para orang tua menyambut program ini. Karena untuk menciptakan Ggenerasi Emas Anak Bangsa yang sehat dan bermoral tidak hanya tugas pemerintah, melainkan tugas kita bersama. Dan itulah salah satu tujuan pokok dari gerakan yang dimotori para alumni STAKN Tarutung, yang di dalamnya bergabung ASN, Dokter, Jurnalis, Wirausaha, Dosen, Guru, yang sama-sama memiliki kerinduan untuk memberikan pelayanan kepada anak-anak,” ujarnya, Senin (11/10).

Pada kegiatan itu sambung Frengki, Drs. Satya Dharma Nababan, M.Si selaku penasihat kegiatan, yang juga seorang ASN/Staff di Kantor Camat Garoga mengatakan, di saat pandemi COVID-19 melanda, Generasi Emas perlu dijaga, karena minat baca anak-anak saat ini sangat berkurang akibat pengaruh android. Dan melalui kegiatan ini, mereka bisa bersama membangun minat baca secara gotong-royong antara Pemerintah dan orang tua guna mempersiapkan Generasi Emas Anak Bangsa yang sehat dan bermoral serta takut akan Tuhan.

Kelak, menurutnya, Generasi Emas yang ada saat ini menjadi pengganti di masa yang akan datang, dan mengharumkan nama Kabupaten tertua di Pinggiran Danau Toba yaitu, Kabupaten Tapanuli Utara.

“Semoga lahir nanti Menteri, Gubernur, Bupati, Jenderal, dan lain sebagainya,” harap Nababan.

Sementara itu Herawaty Siallangan, S.Pd, selaku pimpinan Komunitas Akal Sehat dan Bermartabat, menambahkah, dengan konsep ikhlas memberi, kegiatan Gerakan Berbagi Buku (GEBUK) telah melaksanakan kegiatan serupa di Rumah Baca Lumban Sidari Pagaribuan, HKBP Pardomuan Harianja Pangaribuan, dan saat ini di Desa Sitolu Bahal Purba Tua. Tujuannya hanya satu, mempersiapkan Generasi Emas Anak Bangsa. Karena untuk mempersiapkan itu, tidak cukup hanya tugas pemerintah saja, melainkan membutuhkan dukungan dan kerja sama yang baik dengan stakeholder yang ada termasuk komunitas sosial seperti Komunitas Akal Sehat dan Bermartabat.

“Kegiatan ini akan dilaksanakan berkelanjutan di tempat-tempat yang jauh dari jalan Provinsi. Dan bantuan yang sudah kita berikan berupa buku baru, meja belajar, tas dan sepatu.

Kegiatan yang dipusatkan di Desa Sitolu Bahal ini, juga diisi dengan kegiatan edukasi kesehatan yang disampaikan dr. Lily Carolyn Hutabarat, MKM, yang bertugas sebagai ASN di Pemkab Toba.

Di mana anak-anak diajari bagaimana hidup sehat di masa pandemi. Bagaimana menjaga kesehatan dengan memakai masker yang baik dan benar, serta bagaimana membentuk badan sehat dengan asupan gizi yang cukup.

Dokter Lily pun langsung turun tangan membersihkan kuku anak- anak, sekaligus memberikan contoh kepada anak-anak yang lain. Di mana menurutnya, kebersihan kuku wajib diperhatikan.

Ketua Umum PP-IASTA Tarutung, Frengki Parapat, S.Th, (kaos hitam) saat menyerahkan Kathekismus dan Alkitab kepada pelayan gereja. (batakpost.com/Ist)

Selain dihadiri para orang tua anak, para pengurus gereja dan Kepala Desa turut hadir, sehingga ada komunikasi dua arah, dan melahirkan tugas bersama untuk menjaga dan membina Generasi Emas Anak Bangsa yang sehat, bermoral serta takut akan Tuhan.

Dengan diselengi permainan yang dipandu dokter Lily, anak-anak tampak semangat mengikuti pembelajaran dan panduan kesehatan yang diberikan.

Atas gerekan yang dilakukan PP-IASTA Tarutung yang bekerja sama dengan berbagai komunitas, para orang tua yang ada di desa itu menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas jiwa sosial dan rasa kasih yang telah diwujudkan kepada anak-anak mereka.

“Doa kami kepada para donatur dan juga para pengurus alumni dan organisasi untuk semakin diberkati, sehingga bisa lagi menyalurkan bantuan sosial ke desa-desa lain. Semoga jumlah donatur semakin bertambah, agar jumlah yang menerima bantuan juga semakin bertambah,” ujar Nababan salah seorang orang tua yang hadir.

Turut hadir dalam aksi sosial ini, Drs. Satya Dharma Nababan, M.Si, Harris Sinaga (Donatur Kathekismus-Ketua FKPPTARA), dr. Lily  Carolyn Hutabarat, MKM, Andrianus Nababan, M.Pd.K (Dosen IAKN Tarutung), Frengki R. Parapat, S.Th bersama dua anak-anak yang sudah memiliki jiwa sosil sejak dini, yakni, Nio Nababan dan Fidel H. Parapat.

Untuk diketahui, Komunitas ini berpusat di Siborongborong Tapanuli Utara, dan akan akan melanjutkan kegiatan serupa di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tetangga. (ril)