Samosir, 5/8 (Batakpost.com) – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melalui Dinas P3AP2KB mengadakan pelayanan kontrasepsi gratis di RSU Hadrianus Sinaga, Pangururan, pada Senin (5/8). Kegiatan ini ditinjau langsung oleh Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, didampingi Kadis P3AP2KB, Friska Situmorang, Kepala RSUD Hadrianus Sinaga, Iwan H. Sihaloho, dan penyuluh KB.
Pelayanan KB gratis ini diikuti oleh 58 akseptor, terdiri dari 53 orang untuk Medis Operasi Wanita (MOW) dan 5 orang untuk Medis Operasi Pria (MOP). Selain memberikan pelayanan gratis, Bupati Vandiko T. Gultom juga menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp. 510.000,- yang diperuntukkan sebagai pengganti puding dan transportasi peserta KB. “Saya harap semua kembali sehat dan ini ada sedikit bantuan sebagai penyemangat. Kita berikan biaya pengganti puding dan transport,” ujar Vandiko di ruang observasi.
Vandiko menjelaskan bahwa program KB bertujuan untuk menciptakan keluarga berkualitas dan sebagai salah satu upaya dalam pencegahan stunting di Kabupaten Samosir. Ia juga mengingatkan agar mereka yang belum memiliki BPJS segera mengikutinya, karena Pemkab Samosir terus menggalakkan BPJS gratis bagi masyarakat kurang mampu. “Tugas pemerintah adalah membantu dan memberikan pelayanan. Terima kasih sudah mengikuti program pemerintah dengan KB. Terima kasih juga kepada kader KB di desa yang terus mensosialisasikan program ini sehingga bisa dirasakan masyarakat,” tambah Vandiko.
Para peserta MOW dan MOP mengungkapkan kepuasan mereka terhadap pelayanan yang diberikan, mengatakan bahwa tindakan medis dilakukan dengan sangat baik dan gratis. “Terima kasih kepada Bupati Samosir, kami sangat terbantu dengan program ini, terima kasih juga atas bantuan yang bapak berikan,” ujar Raja Suhartono Sitanggang.
Selain meninjau pasien, Bupati Vandiko juga menyapa petugas medis yang bertugas, memberi semangat, dan meminta agar petugas medis melayani masyarakat dengan tulus dan ikhlas. Kadis P3AP2KB, Friska Situmorang, menjelaskan bahwa target MOP dan MOW adalah pasangan usia subur yang sudah memiliki anak cukup. Efek samping akibat operasi tidak ada karena bersifat permanen, dan pasien akan tetap dipantau oleh petugas penyuluh di desa.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS