Tapteng, 20/7 (Batakpost.com)- Pelaku pembunuhan yang terjadi di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (19/7) sore, kondisinya kritis.
Akibatnya, penyidik dari Polres Tapanuli Tengah belum bisa mengambil keterangan dari pelaku terkait apa motif pembunuhan yang menewaskan Hasiholan Lumbantobing (60), warga Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Saat ini pelaku MS (55) dalam kondisi kritis di RSUD Pandan. Tapanuli Tengah, jadi belum bisa dimintai keterangan oleh penyidik,” kata Kapolres Tapteng AKBP Jimmy Christian Samma melalui Kasi Humas Polres Tapteng AKP Horas Gurning kepada media ini, Rabu (20/7).
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan petugas, sebut Horas, peristiwa pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 16.00WIB di warung milik Hasiholan Aritonang yang berada di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah.
BACA JUGA: Hati-hati dengan Kunci Mobil Anda
Sedangkan kronologis kejadian bermula ketika pelaku datang ke warung Hasiholan untuk menanyakan anaknya apakah ada di warung itu.
“Ada kalian tengok anakku? Tanya pelaku kepada pemilik warung. Lalu dijawab pemilik warung, tidak ada, mungkin di warung Sinaga,” ujar Horas menirukan.
Lalu pelaku mengatakan, Lae lah dulu, kalau tidak ada lagi harga diri kita, untuk apa kita hidup. Lalu ditimpali korban betul Lae.
Mendengar jawaban itu pelaku langsung mengambil pisau dari tasnya, dan menikam tangan korban. Korban pun melompat dari warung menyelamatkan diri.
“Saat korban melompat dari warung, dia terjatuh. Pelaku pun langsung mengejar dan menikam perut korban lalu menggorok lehernya,” ungkap Horas.
BACA JUGA:411 Siswa Baru SMAN 1 Matauli Pandan Dibekali Polres Tapteng Akan Bahaya Narkoba
Karena luka parah yang dialami korban, korban meninggal di tempat. Sementara pelaku mencoba bunuh diri dengan cara menyayat lehernya dan menikami perutnya.
“Pelaku berusaha bunuh diri dengan cara menikami perutnya dan menyayat lehernya,” kata Horas menjelaskan.
Setelah petugas tiba di TKP, pelaku berhasil diamankan dengan kondisi tubuh berlumuran darah akibat luka sayatan di leher dan tikaman diperutnya.
“Kondisi luka sayatan di leher dan di perut korban cukup serius, makanya dilarikan ke RSUD Pandan,” kata Horas menjelaskan.
Peristiwa pembunuhan yang terjadi di Sitahuis ini membuat gempar warga setempat. (HAT)