Jakarta, 25/2 (Batakpost.com) – Sejumlah pakar privasi ditempatkan dalam kecemasan mendalam dan mengeluarkan peringatan serius terhadap kehadiran satelit baru yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2025. Dilaporkan bahwa satelit yang akan diluncurkan oleh startup teknologi Albedo ini memiliki kemampuan memata-matai setiap gerakan manusia, bahkan mampu melakukan zoom pada wajah dengan detail yang menakjubkan.
Satelit yang dikembangkan oleh Albedo diklaim memiliki kualitas gambar sangat tinggi sehingga dapat memperbesar (zoom) orang atau pelat nomor dari luar angkasa. Kemampuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan para ahli privasi bahwa satelit tersebut dapat menciptakan situasi di mana individu merasa selalu diawasi.
Meskipun Albedo mengklaim bahwa satelit mereka tidak akan dilengkapi dengan perangkat lunak pengenalan wajah, namun mereka tidak secara eksplisit menyebutkan apakah satelit tersebut akan berupaya untuk melindungi privasi individu. Terlebih lagi, Albedo telah menandatangani dua kontrak terpisah dengan Angkatan Udara AS dan Pusat Intelijen Udara dan Luar Angkasa Nasional AS untuk membantu pemerintah memantau potensi ancaman terhadap keamanan nasional AS.
Startup ini baru-baru ini menggelontorkan dana sebesar USD 35 juta untuk mengkomersialkan satelit Very Low Earth Orbit (VLEO), setelah sebelumnya mengumpulkan pendanaan sebesar USD 48 juta pada September 2022.
Dalam tanggapannya terhadap kekhawatiran privasi, salah satu pendiri Albedo, Topher Haddad, mengungkapkan bahwa mereka sangat menyadari implikasi privasi dan potensi penyalahgunaan. Namun, dia menegaskan bahwa resolusi 10cm satelit mereka akan mampu mengidentifikasi orang-orang, namun Albedo hanya akan menyetujui penggunaan berdasarkan kasus per kasus.
Sementara banyak yang melihat potensi manfaat dalam hal tindakan penyelamatan jiwa dan pemantauan bencana yang dilakukan oleh satelit Albedo, kekhawatiran tentang privasi individu dan potensi penyalahgunaan tetap menjadi fokus perdebatan.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS