Tapanuli Tengah, 28/10 (Batakpost.com) – Kehadiran PT Agincourt Resources (PTAR) atau yang lebih dikenal dengan Tambang Emas Martabe, membawa senyum bahagia bagi 967 pelajar dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Di mana para generasi penerus bangsa ini telah merasakan manfaat beasiswa yang telah digulirkan PTAR lewat program Martabe Prestasi.
Harus diakui, sejak kehadiran Martabe di Desa Aek Pining, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, beragam program sudah digulirkan PTAR kepada masyarakat, salah satunya lewat Beasiswa Martabe Prestasi.
Program Martabe Prestasi ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak berprestasi dan berkomitmen tinggi yang berasal dari keluarga kurang mampu di Kecamatan Batang Toru dan Kecamatan Muara Batang Toru untuk mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Untuk menjangkau jenjang pendidikan, beasiswa ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu, Penghargaan Prestasi Akademis (PPA) dan Penghargaan Prestasi Berkelanjutan (PPB). Ada pun PPA diperuntukkan bagi siswa-siswi SD/Sederajat dan SMP/Sederajat yang berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu. Sedangkan PPB diperuntukkan bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas/Sederajat, Mahasiswa Diploma III dan Mahasiswa Strata-1 berprestasi dan berasal dari keluarga kurang mampu.
Di momen Sumpah Pemuda yang ke 93 hari ini, 28 Oktober 2021, PTAR menggelar kegiatan webinar yang bertemakan: VITAMIN eps 4 Spesial Sumpah Pemuda “Yang Muda Yang Berprestasi”.
Webinar ini diikuti perwakilan dari penerima beasiswa Martabe, salah satunya Selvi Rida Helvina (Pemerima Martabe Prestasi Tahun 2017).
Di hadapan para peserta, Selvi mengungkapkan rasa syukur dan bangganya menerima beasiswa dari Martabe, sehingga dia bisa lulus kuliah Diploma Tiga dari salah satu Perguruan Tinggi di Medan. Dan kini putri kelahiran Tapanuli Selatan itu sudah bekerja di salah satu perusahaan ternama, dan berharap mendapatkan beasiswa lagi dari Martabe untuk program Strata-2.
“Beasiswa Martabe menjadi titik terang bagi kami. Karena saat saya kuliah tahun 2016, kondisi ekonomi kurang menguntungkan ditambah lagi orangtua saya sedang sakit. Orangtua saya berpesan, kalau mau kuliah harus mau hidup susah. Saya melihat, dengan kondisi ekonomi kami saat itu, tidak mungkin saya bisa menyelesaikan kuliah. Bersyukur beasiswa Martabe diluncurkan tahun 2017, dan saya salah satu penerimanya. Dengan adanya beasiswa itu, akhirnya saya bisa tamat dan sudah bekerja saat ini. Jadi, tidak berlebihan kalau saya mengatakan beasiswa Martabe adalah titik terang bagi kami,” ungkapnya haru.
Selain Selvi, pengakuan senada juga disampaikan para penerima beasiswa melalui tayangan video dan puisi yang disuguhkan kepada peserta webinar. Ada beberapa ungkapan yang cukup menggugah lewat untaian puisi yang disampaikan mereka. Di antaranya, Martabe Prestasi Wujud Satu Aksi Beribu Kontribusi. Senyum Kami Ada Karena Martabe.
Menyaksikan ungkapan tulus dari para penerima beasiswa Martabe, Muliady Sutio selaku Presiden Direktur PT Agincourt Resources yang bergabung dalam kegiatan webinar itu, menyampaikan ucapan terima kasih dan dukungan semangat kepada para penerima beasiswa untuk semakin giat dalam belajar. Dia menegaskan, program beasiswa dari Martabe sebagai wujud perhatian dan dukungan bagi anak-anak yang berprestasi.
“Martabe memiliki komitmen menjadikan bangsa dan negara Indonesia untuk lebih bagus, karena kita sama-sama tinggal di bangsa dan negeri yang sama. Untuk itu, tetaplah semangat dan memberikan yang terbaik buat negeri kita ini,” pesan Muliady.
Acara yang dipandu Tia Manurung itu semakin menarik dengan adanya “Bincang-bincang bersama BOD”. Di sesi ini para peserta bebas memberikan pertanyaan dan saran terkait program beasiswa Martabe, ditambah lagi curahan pengalaman dari Mas Adam Lukman Chaubah selaku Mahasiswa Berprestasi Indonesia Tahun 2019 yang sengaja diundang PTAR untuk menyampaikan nikmatnya mendapat beasiswa sampai ke ke luar negeri.
Lukman pun berbagi tips bagaimana mendapatkan beasiswa sampai ke luar negeri. Menurut alumni Universitas Brawijaya-Malang itu, sewaktu kuliah S1, dia sangat pingin meneruskan kuliah S2 ke luar negeri seperti ke Korea dan Amerika Selatan. Berkat dukungan dari organisasi yang diikutinya, akhirnya dia berhasil kuliah ke luar negeri melalui jalur beasiswa, dan saat ini sudah bekerja di luar negeri. Kuncinya menurut Lukman, kenalkan dirimu dan kemampuanmu.
Tak jauh beda dengan pengalaman Lukman, Rahmat Lubis yang sudah menduduki jabatan General Manager Operations di PT Agincourt Resources, turut mengisahkan bagaimana nikmatnya mendapatkan beasiswa sewaktu duduk di bangku SMA Plus di Tapanuli Selatan, hingga kuliah di ITB.
Dia membeberkan, kalau tidak ada beasiswa, maka dia tidak bisa bekerja di PTAR dan menduduki jabatan seperti sekarang ini.
“Bersyukurlah adik-adik saat ini bisa menerima beasiswa dari Martabe. Pergunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk meraih masa depan yang cemerlang, karena tambang ini tidak selamanya,” ucapnya.
Untuk diketahui, ada pun total beasiswa yang sudah disalurkan PTAR sampai dengan tahun kelima ini, mencapai Rp3.666.895.000, dengan jumlah penerima 967 orang, yang sudah menyasar 33 Desa, 23 Desa di Batang Toru, dan 10 Desa di Muara Batang Toru.
Dan sejak tahun 2017 beasiswa dikucurkan, terlihat peningkatan penerima beasiswa dan juga dibarengi dengan penambahan anggaran.
Dan berketepatan di Hari Sumpah Pemuda ini, Martabe mengajak para penerima beasiswa untuk lebih menggelorakan semangat belajar menuju masa depan yang lebih cemerlang. (***)