Teknologi

Kongres AS Minta Penyidikan TP-Link Terkait Ancaman Keamanan Siber pada Router WiFi

×

Kongres AS Minta Penyidikan TP-Link Terkait Ancaman Keamanan Siber pada Router WiFi

Sebarkan artikel ini
Kongres AS Minta Penyidikan TP-Link Terkait Ancaman Keamanan Siber pada Router WiFi
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Jakarta, 19/8 (Batakpost.com) – Dua anggota Kongres Amerika Serikat, John Moolenaar dari Partai Republik dan Raja Krishnamoorthi dari Partai Demokrat, meminta Departemen Perdagangan AS untuk menyelidiki TP-Link, produsen peralatan jaringan asal China. Keduanya merupakan pemimpin House Select Committee yang fokus pada isu-isu terkait China.

Permintaan tersebut dilatarbelakangi oleh kekhawatiran mengenai potensi ancaman keamanan dari router WiFi TP-Link yang banyak digunakan di seluruh dunia. Kedua anggota kongres mengungkapkan adanya celah keamanan dalam firmware TP-Link dan melaporkan beberapa kasus di mana router tersebut telah dieksploitasi untuk menargetkan pejabat pemerintah di beberapa negara Eropa.

IKLAN
IKLAN

Menurut data IDC yang dikutip oleh detikINET dari Reuters, TP-Link adalah penjual router WiFi terbesar di dunia. Dalam surat mereka kepada Menteri Perdagangan Gina Raimondo, Moolenaar dan Krishnamoorthi menyebutkan kekhawatiran mengenai potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh router tersebut.

Departemen Perdagangan AS mengonfirmasi akan merespons surat tersebut melalui prosedur yang sesuai. Sementara itu, Kedutaan China di Amerika Serikat meminta pihak berwenang untuk mengandalkan bukti yang kuat saat menilai ancaman keamanan siber, dan tidak hanya berdasarkan spekulasi atau tuduhan tidak berdasar.

TP-Link menyatakan bahwa mereka tidak menjual produk router di Amerika Serikat dan menegaskan bahwa produk mereka tidak memiliki celah keamanan. Pihak TP-Link juga menyebutkan bahwa laporan keamanan terkait mereka tidak berdasar.

Pada 2023, pemerintah Amerika dan Microsoft mengungkapkan adanya peretasan bernama Volt Typhoon, di mana banyak router pribadi, termasuk dari Cisco dan NetGear, digunakan untuk menyerang infrastruktur penting di AS. Ironisnya, kedua perusahaan tersebut adalah produsen router asal Amerika Serikat.(int)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS