Teknologi

Google Mengadopsi AI dalam Divisi Iklan, Menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja Bertahap

×

Google Mengadopsi AI dalam Divisi Iklan, Menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja Bertahap

Sebarkan artikel ini
Google Mengadopsi AI dalam Divisi Iklan, Menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja Bertahap
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Jakarta, 1/24 (Batakpost.com) – Gerakan menuju otomatisasi pekerjaan melalui kecerdasan buatan (AI) semakin memperoleh momentum, terutama di perusahaan teknologi terkemuka seperti Google. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Google secara bertahap melepaskan para pekerja di divisi penjualan yang tugasnya telah diotomatisasi menggunakan AI, memicu kekhawatiran akan potensi penggantian pekerja manusia oleh teknologi.

Menurut laporan terbaru dari The Information, langkah ini merupakan bagian dari inisiatif Google yang memasuki era baru iklan berbasis AI. Perusahaan mencoba memanfaatkan teknologi AI untuk menciptakan pengalaman iklan yang baru, termasuk penggunaan aset yang dibuat secara otomatis untuk mengambil konten dari iklan dan halaman situs yang ada.

Sejak adopsi teknologi tersebut, semakin banyak pekerja di divisi penjualan Google yang tergantikan oleh PMax, perangkat AI yang mengotomatisasi beberapa aspek penjualan iklan untuk layanan tertentu Google. Sebelumnya, hampir setengah dari 30 ribu karyawan di divisi iklan Google berkonsentrasi pada pekerjaan semacam itu.

Kebijakan ini membawa dampak signifikan pada bisnis Google, yang sebagian besar mengandalkan pendapatan dari iklan. Dengan menggantikan pekerja manusia dengan teknologi, Google diharapkan dapat meningkatkan margin laba dengan mengurangi biaya operasional.

Meski belum jelas berapa banyak pekerja yang terkena dampak, perkembangan ini menandai arah menuju otomatisasi yang semakin tak terelakkan. Pernyataan CEO IBM, Arvind Krishna, awal tahun ini menunjukkan tren serupa di industri lain, di mana perusahaan menunda perekrutan di posisi yang dapat digantikan oleh AI.

“30 persen pekerjaan (7.800 pekerjaan) bisa dengan mudah digantikan oleh AI dan otomatisasi dalam 5 tahun,” ungkap Krishna.

Ke depan, ekspektasi terhadap pertumbuhan otomatisasi pekerjaan oleh AI terus meningkat, seperti yang diindikasikan oleh riset McKinsey Global Institute. Dengan perkembangan ini, pergeseran dalam dunia kerja tampaknya akan berlangsung lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS