Tapteng, 10/1 (Batakpost.com)- Adanya issu yang beredar begitu cepat akan terjadi tsunami di Sibolga-Tapanuli Tengah membuat warga kedua daerah panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Tidak tahu dari mana isu itu bersumber, namun warga sudah terburu panik dan langsung menyelamatkan diri ke arah pengunungan.
“Katanya tsunami akan datang, air laut sudah surut, makanya kami pergi menyelamatkan diri,”ujar Hariono warga Pandan, Kamis (10/1) dini hari.
Isu tsunami yang begitu cepat menyebar membuat arus lalu lintas di Pandan-Sibolga dan juga Aek Tolang mendadak macet dan ramai. Wargapun tanpak panik sembari membawa peralatan seadaanya menuju perbukitan ke arah terminal baru Pandan.
Semantara itu kondisi di perbukitan arah terminal Pandan, ribuan masyarakat sudah berkumpul. Arus lalu lintas macet total. Wargapun tampak sibuk mencari kebenaran informasi tsunami tersebut dan mencari tahu keberadaan keluarga mereka.
“Kami dibangunkan tetangga, katanya air laut sudah surut akan terjadi tsunami. Mendengar itu kamipun langsung lari menyelamatkan diri. Jadi kami satu keluarga berpencar, ada yang lari ke tempat ini, ada ke Tukka dan ada juga ke arah simpang Sihaporas,” ujar Rinto Samosir warga Tukka saat berada di perbukitan arah terminal Baru Pandan.
Ternyata isu yang menyebutkan akan terjadi tsunami tidak betul. Pihak BMKG setempat beserta jajaran pemerintah kedua daerah Sibolga-Tapteng telah mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan tidak ada terjadi tsunami dan itu adalah berita hoaks.
“Saya bersama dengan Kapolres Sibolga sudah turun langsung ke pinggir Pantai Sibolga untuk melihat kondisi air laut. Dan semuanya aman dan terkendali. Jadi tidak benar ada tsunami. Untuk itu kami menghimbau seluruh masyarakat yang sempat panik dan pergi menyelamatkan diri ke pengunungan, agar kembali ke rumah masing-masing,”terang Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk, Kamis dini hari.
Hal senada juga disampaikan dari pihak Pemkab Tapteng. Dengan menggunakan mobil patroli Satpol PP Tapteng, warga dihimbau untuk kembali ke rumah masing-masing karena issu tsunami adalah bohong.
Sekitar pukul 04.15WIB, wargapun mulai berangsur-angsur turun dari pengunungan menuju rumahnya masing-masing. Sementara Pihak Kepolisian dari Polres Tapteng dan Sibolga terus melakukan patroli pengamanan.
Terkait issu bohong yang menyebutkan akan terjadi tsunami di Sibolga-Tapteng langsung mendapat kecaman dan hujatan dari warganet. Warganet mengutuk dan meminta agar penyebar hoak bisa ditangkap. Karena dengan berita hoaks itu ribuan warga Sibolga-Tapteng panik. (RED)