Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan tetap dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia yaitu 4,5 – 5,3%, sebut Juda.
Sementara itu tantangan utaman yang dihadapi di wilayah kerja BI Sibolga menurut Juda adalah inflasi daerah dari 3 kota yang menjadi sample Indek Harga Konsumen (IHK), yaitu, Kota Sibolga, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli. Angkanya di sekitar 7- 7,5%, yang utamanya disumbang oleh kenaikan harga BBM yang tertransmisi ke biaya transportasi, serta beras dan ikan dencis.
Untuk itulah dia berpesan kepada Kepala Perwakilan BI Sibolga yang baru agar mampu mendorong kinerja perkonomian melalui peran sebagai strategic advisor (meneliti menilai kinerja bisnis) yang kredibel dan dapat diandalkan. Melakukan penguatan koordinasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) maupun optimalisasi proyek Food Estate holtikultura di Kabupaten Humbahas pada area seluas 4.000 hektare.
BACA JUGA: Pj Bupati: Sumpah Pemuda Memberikan Pembelajaran Untuk Saling Menghargai Perbedaaan
Terus bahu membahu bersama Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mendorong digitalisasi daerah, baik itu penambahan jumlah pengguna dan merchant QRIS; Edukasi dan fasilitasi penyaluran Bansos secara nontunai guna memastikan tercapainya prinsip 6T (tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga, dan tepat administrasi, serta mengembangkan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah yang berpotensi meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD).
Hadir dalam acara pengukuhan Kepala Perwakilan BI Sibolga, Wali Kota Sibolga, H Jamaluddin Pohan, Pj Bupati Tapanuli Tengah, Yetty Sembiring, Kapolres Sibolga AKBP Taryono Raharja, Kapolres Tapteng, AKBP Jimmy Christian Samma, Ketua PN Sibolga Lenny Lasminar, Dansatradar 234 Sibolga, Dandenpom 1/2 Sibolga, Pimpinan Perbankan Sibolga-Tapteng, dan para tamu serta undangan. (Jas)
