Lintas Sumut

Bupati Dairi Respon Keluhan Warga Terkait Infrastruktur dan Pupuk Subsidi

×

Bupati Dairi Respon Keluhan Warga Terkait Infrastruktur dan Pupuk Subsidi

Sebarkan artikel ini
Bupati Dairi Respon Keluhan Warga Terkait Infrastruktur dan Pupuk Subsidi
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Dairi, 2/2 (Batakpost.com) – Kunjungan kerja (kunker) Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu, ke Desa Lau Njuhar I, Kecamatan Tanah Pinem, pada Rabu (31/1/2024), menjadi momen bagi warga setempat untuk menyampaikan keluh kesah mereka. Dalam sesi tanya jawab dengan warga Aro Nduru, Dusun Balbal, terungkap permasalahan infrastruktur dan pupuk bersubsidi di desa tersebut.

Aro Nduru, warga Dusun Balbal, mengeluhkan kondisi jalan menuju desa yang masih jelek dan sulit diakses. Selain itu, dia juga menyoroti kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi yang sering macet dan sulit ditebus. Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, menanggapi keluhan tersebut dengan menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Dairi akan segera menindaklanjuti.

IKLAN
IKLAN

“Keluhan tentang jalan rusak dan pupuk subsidi sering kali kami dengar, tidak hanya di Lau Njuhar I. Terkait infrastruktur, kami sudah menargetkan perbaikan 7 jurusan jalan di Tanah Pinem, dimana dua diantara jurusan itu bersinggungan langsung dengan Desa Lau Njuhar I,” ujar Bupati Eddy.

Lebih lanjut, Bupati Eddy Berutu menjelaskan bahwa persoalan pupuk bersubsidi bukan hanya terjadi di Kabupaten Dairi, melainkan merupakan masalah nasional. Meskipun demikian, pemerintah daerah berusaha memenuhi kebutuhan petani dengan menambah jumlah kuota setiap tahunnya.

“Saya mencatat setidaknya ada tiga faktor penyebab kuota pupuk bersubsidi tidak mampu mengcover seluruh kebutuhan petani. Namun, kita tetap berupaya, dan setiap tahunnya kuota pupuk subsidi kita terus meningkat,” katanya.

Bupati Eddy juga mengedukasi masyarakat agar beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik untuk kelestarian lingkungan dan kesehatan tanah. Selanjutnya, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Robot Manullang menjelaskan bahwa keterbatasan pupuk bersubsidi adalah masalah global.

“Konsep pupuk bersubsidi ini hanya sebagai pemantik (stimulan) untuk kita. Subsidikan artinya pemberian pemerintah, jadi tidak semua yang kita usulkan itu persis sama dengan kemampuan pemerintah. Oleh karena itu, kalau disuruh tebus, tebuslah! Bawa KTP dan persyaratan lainnya,” ungkap Robot Manullang.

Robot Simanullang juga mengajak masyarakat untuk tidak selalu mengandalkan pupuk kimia, melainkan membiasakan diri menggunakan pupuk organik. Menurutnya, Kabupaten Dairi sudah melebihi ambang batas penggunaan pupuk kimia berdasarkan rekomendasi Kementerian Pertanian.

“Sebagai langkah ke depan, mari perlahan-lahan beralih dari pupuk kimia ke organik. Dalam jangka waktu yang panjang, pupuk kimia dapat merusak unsur hara dan kualitas tanah kita,” tambahnya, mengakhiri penjelasannya. (int)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS