Medan, 27/7 (Batakpost.com) – Sebagai langkah pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis (TBC) di masyarakat, Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Kesehatan Kota Medan secara rutin melakukan skrining TBC. Kali ini, skrining TBC dipusatkan di UPT Puskesmas Helvetia, Sabtu (27/6/2024).
Antusiasme masyarakat terlihat cukup tinggi dalam mengikuti skrining TBC yang diadakan secara gratis tersebut. Sejak pagi, warga sudah mengantre untuk memeriksakan kesehatannya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri, yang hadir langsung meninjau pelaksanaan skrining TBC tersebut, mengatakan kegiatan ini diberi nama Active Case Finding Tuberkulosis atau penemuan TBC secara aktif. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan penemuan kasus TBC agar dapat diobati dan tidak menularkan kepada orang lain.
“Penyakit menular ini kalau sudah kita temukan dan obati maka menjadi awal bagi kita untuk dapat mengendalikan penyakit tersebut. Sebab, apabila tidak ditemukan maka akan menjadi sumber penularan di masyarakat,” kata Pocut.
Untuk menemukan penyakit TBC, Pocut menjelaskan bahwa skrining atau pemeriksaan kesehatan dilakukan terhadap masyarakat yang dinilai sangat berisiko tertular penyakit TBC.
“Maka dari itu, yang hari ini kita undang adalah masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC yang telah didiagnosa, apakah itu keluarganya atau orang terdekat lainnya,” ujar Pocut.
Selain itu, masyarakat penderita komorbid seperti penyakit diabetes mellitus (DM) juga turut dilakukan pemeriksaan karena mereka memiliki risiko tinggi tertular penyakit TBC. Tidak hanya itu, pasien yang memiliki penyakit yang dapat menurunkan imunitas tubuh seperti HIV/AIDS juga turut diperiksa.
“Hari ini kita pastikan dia tertular penyakit TBC atau tidak. Apabila pasien tersebut bergejala, dapat diperiksa melalui dahak. Namun, apabila tidak bergejala harus diperiksa melalui rontgen. Maka dari itu, hari ini kita hadirkan mesin rontgen di Puskesmas Helvetia ini agar dapat maksimal memeriksa kesehatan masyarakat dan tentunya lebih dekat menjangkau masyarakat,” jelas Pocut.
Bagi masyarakat yang dinyatakan tertular namun tidak bergejala, nantinya akan diberikan obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
“Kita ingin menyelesaikan masalah ini sampai ke akarnya. Jadi sebelum bergejala namun sudah tertular, wajib harus kita berikan TPT,” pungkasnya seraya menambahkan bahwa sasaran pemeriksaan hari ini sebanyak 200 masyarakat.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS