Bogor, 27/2 (Batakpost.com)-Warga Kampung Tlajung RT 02/01, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, digegerkan penemuan mayat seorang perempuan muda.
Mayat tersebut diketahui bernama Veriona Gultom. Dia ditemukan meninggal di rumah kontrakan milik Anyien, Minggu (25/2).
Kapolsek Gunungputri, Kompol Yudi Kusyadi, membenarkan penemuan mayat itu. Dia mengatakan korban ditemukan pertama kali oleh pemilik kontrakan.
Pemilik kontrakan yang curiga karena tidak ada aktivitas di sana, mendobrak pintu kontrakan itu, yang disaksikan tetangganya.
Sebelumnya nama korban sudah dipanggil berkali-kali tapi tidak ada jawaban. “Akhirnya pintu didobrak,” kata Kapolsek Gunungputri.
Dia menjelaskan, saat melihat ke dalam kontrakan, ternyata korban sudah terlentang di atas kasur dengan posisi berselimut. “Mulutnya terlihat mengeluarkan busa,” ungkapnya.
Melihat hal itu, sontak para saksi melaporkannya ke Polsek Gunungputri. Polisi pun langsung mengamankan TKP dan memasang garis polisi, agar tidak mengganggu proses penyelidikan.
“Korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk autopsi,” pungkasnya. Polisi belum memastikan apakah korban tewas dibunuh atau tidak.
Informasi yang dihimpun, Veriona Gultom bekerja di perusahaan Garmen PT Simone Wanaherang.
Dia baru satu bulan tinggal di rumah kontrakan tersebut. Dia tinggak sendiri di sana, tapi sering didatangi pacarnya.
Selain itu tetangga juga sering melihat korban diantar jemput oleh pacarnya saat berangkat dan pulang kerja. Sebelum ditemukan tewas, warga sekitar ada yang mendengar bunyi teriakan.
Sementara itu beredar di sosial media bahwa Veriona Gultom tewas karena dibunuh oleh seorang lelaki, berinisial IM.
Bahkan wajah pria yang diduga menjadi pembunuhnya itu kini beredar luas di dunia maya. Dia jadi target pencarian. Bahkan makian dan hujatan berdatangan dari netizen atas dugaan perbuatan pelaku. Bahkan rekan-rekan almarhum melalui akun facebook mereka, menyebarkan adanya dugaan pertengkaran antara korban dengan terduga pelaku.
Sementara itu jenazah Veriona diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta, Selasa (27/2) pagi. Pada siang, sudah tiba di kampung halamannya, di Desa Sitamiang, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.
Dari bandara Kuala Namu, jenazah dibawa melalui jalur darat, lalu dilanjutkan menggunakan transportasi air lagi untuk bisa sampai cepat di kampung halaman.
Ratusan orang sudah menunggu kapal yang membawa jenazah Veriona Gultom ke Onan Runggu di tepi Danau Toba.
Diketahui, korban merupakan perantau di Bogor. Dia menamatkan pendidikan di SMP Swasta Bakti Mulia Onon Runggu, dan SMAN 1 Onan Runggu. (Int)
Komentar