Otomotif

Toyota Menghentikan Distribusi Tujuh Model Mobil Akibat Skandal Sertifikasi

×

Toyota Menghentikan Distribusi Tujuh Model Mobil Akibat Skandal Sertifikasi

Sebarkan artikel ini
Toyota Menghentikan Distribusi Tujuh Model Mobil Akibat Skandal Sertifikasi
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Jakarta, 4/6 (Batakpost.com) – Toyota telah tersandung dalam skandal uji sertifikasi yang mengakibatkan penghentian sementara distribusi tujuh model mobilnya. Kementerian Transportasi Jepang sedang melakukan inspeksi terhadap kantor pusat Toyota setelah perusahaan mengakui bahwa prosedur sertifikasi tidak sesuai dengan regulasi dalam pengujian mobilnya. Total ada 1,7 juta unit mobil Toyota yang terkena imbas dari kesalahan prosedur uji sertifikasi tersebut.

Model mobil Toyota yang terkena dampak dan untuk sementara dihentikan distribusinya adalah:

IKLAN
IKLAN

Toyota Crown (tahun pengujian 2014)
Toyota Isis (tahun pengujian 2015)
Toyota Corolla Axio (tahun pengujian 2015)
Toyota Corolla Fielder (tahun pengujian 2015)
Toyota Sienta (tahun pengujian 2015)
Toyota Yaris Cross (tahun pengujian 2020)
Lexus RX (tahun pengujian 2015)
Toyota mengakui bahwa kesalahan prosedur uji sertifikasi ini terjadi pada sebagian mobil yang diproduksi dari tahun 2014 hingga April. Inspeksi yang sedang dilakukan oleh pemerintah Jepang bertujuan untuk menemukan penyebab dan memastikan keselamatan mobil yang diproduksi oleh Toyota.

Toyota menyatakan bahwa sertifikasi merupakan tahap penting sebelum produksi massal dan penjualan mobil kepada konsumen, dan mereka percaya bahwa mobil yang dihasilkan harus aman untuk digunakan. Toyota menyediakan tiga cara untuk mendapatkan sertifikasi, dan kasus ini terjadi pada cara kedua dan ketiga.

Skandal ini merupakan salah satu dari beberapa insiden yang terkait dengan sertifikasi, pemalsuan data, dan uji keselamatan yang melanda Toyota dan perusahaan-perusahaan di bawah naungan Toyota Group. Sebelumnya, beberapa entitas di dalam grup Toyota, termasuk Daihatsu dan anak perusahaan Toyota Industries Corp, telah terlibat dalam skandal serupa.(int)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS