Jakarta, 31/1 (Batakpost.com) – Segmen high MPV di Indonesia semakin menarik dengan kehadiran Maxus Mifa 7, MPV listrik sepenuhnya yang siap menantang dominasi Nissan Serena dan Toyota Voxy. Mobil ini menawarkan kenyamanan dan kemewahan khas MPV premium, namun dengan keunggulan sebagai kendaraan ramah lingkungan berbasis listrik. Kami berkesempatan menguji langsung Maxus Mifa 7 di jalanan Bali untuk melihat sejauh mana mobil ini mampu bersaing.
Desain Eksterior dan Interior yang Mewah
Maxus Mifa 7 mengusung desain khas MPV premium dengan dimensi besar dan tampilan yang minimalis namun elegan. Bagian depan menampilkan headlamp segaris yang terhubung dan tulisan ‘Maxus’ yang terpampang jelas di kap mesin. Dari samping, tampilannya sederhana namun mewah berkat gagang pintu tersembunyi yang rata dengan bodi saat pintu terkunci. Pintu geser elektrik juga memudahkan pengguna saat membuka dan menutup pintu.
Di dalam kabin, kesan mewah semakin terasa dengan material premium yang melapisi dasbor dan jok. Kursi belakang mengadopsi model captain seat yang nyaman, meski tidak dilengkapi fitur pijat otomatis seperti varian Mifa 9. Untuk penumpang, ruang kaki (legroom) dan ruang kepala (headroom) cukup luas, bahkan di baris ketiga. Pengujian dengan tinggi badan 178 cm menunjukkan bahwa penumpang tetap nyaman duduk di baris kedua dan ketiga.
Pengalaman Berkendara yang Senyap dan Nyaman
Sebagai mobil listrik, Maxus Mifa 7 menawarkan pengalaman berkendara yang senyap. Begitu pintu dan jendela ditutup, kabin menjadi sangat kedap suara, berbeda dengan MPV konvensional yang masih memungkinkan kebisingan luar masuk. Mobil ini ditenagai baterai berkapasitas 90 kWh dengan motor listrik bertenaga 180 kW dan torsi 350 Nm. Dengan sekali pengisian penuh, Mifa 7 mampu menempuh jarak hingga 480 km (WLTP Combine) atau 635 km (WLTP City) untuk penggunaan dalam kota.

Selama uji coba di Bali, Maxus Mifa 7 menempuh jarak 99,3 km dalam waktu 5 jam dengan kecepatan rata-rata 19 km/jam. Baterai yang awalnya 99% turun menjadi 76% setelah perjalanan, dengan konsumsi energi rata-rata 21,6 kWh per 100 km. Biaya pengisian daya di SPKLU hanya sekitar Rp 50.000 untuk jarak tempuh hampir 100 km, jauh lebih hemat dibandingkan biaya bahan bakar mobil konvensional.
Fitur Keamanan dan Kenyamanan
Maxus Mifa 7 dilengkapi dengan kamera 360 derajat dan sistem Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) yang lengkap, termasuk adaptive cruise control, forward collision warning (FCW), automatic emergency braking (AEB), lane departure warning (LDW), lane keeping assist system (LKAS), dan intelligent high-beam control (IHC). Fitur-fitur ini membuat berkendara di jalan sempit Bali menjadi lebih aman dan nyaman.
Suspensi mobil juga dirancang dengan baik, tidak terlalu keras maupun terlalu empuk, sehingga penumpang tidak merasa mual saat melintasi jalanan yang tidak rata. Namun, beberapa pengaturan yang harus dilakukan melalui layar head unit dinilai dapat mengganggu konsentrasi pengemudi.
Harga dan Biaya Operasional
Dibanderol seharga Rp 788 juta, Maxus Mifa 7 memang lebih mahal dibandingkan high MPV Jepang seperti Nissan Serena atau Toyota Voxy yang berkisar Rp 600 jutaan. Namun, sebagai mobil listrik, biaya operasional Mifa 7 jauh lebih murah. Biaya pengisian daya hanya sekitar Rp 2.000-an per kWh, dan pajak tahunannya juga lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.
Dengan kombinasi kenyamanan, kemewahan, dan efisiensi energi, Maxus Mifa 7 siap menjadi penantang serius di segmen high MPV Indonesia. Mobil ini tidak hanya menawarkan pengalaman berkendara yang nyaman, tetapi juga ramah lingkungan dan hemat biaya operasional.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS