“Dukungan dari PTAR sangat bermanfaat kepada kami masyarakat yang ada di kawasan lubuk larangan ini, sehingga kondisi sungai ini bisa bersih kembali dan ditanami dengan berbagai pohon yang juga bibitnya dibantu oleh PTAR. Terima kasih PTAR dan teruslah peduli dengan lingkungan,” kata Risman Rambe Kepala Desa Garoga.
Sementara itu menurut penjelasan Sugeng Maskat selaku Superintendent Community Relations PTAR, ada dua lubuk larangan di Batangtoru yang mendapat bantuan bibit ikan dan pakan serta penghijauan. Pertama lubuk larangan Garoga, dan kedua lubuk larangan Batu Horing. Kedua lubuk larangan ini dibantu dengan bibit ikan jurung dan Ikan mas sebanyak 15.000.
Di dua lokasi ini juga telah dilakukan penanaman seribu pohon bulan November 2022 oleh PTAR.
“Kita juga cari sungai yang berpotensi untuk dijadikan lubuk larangan. Karena ini konsepnya konservasi sungai dan revitalisasi lubuk larangan. Ini adalah local wisdom (kearifan local). Artinya masyarakat sudah tahu kalau lubuk larangan itu berlaku hukum adat, dan itu lebih ampuh membuat masyarakat sadar untuk tidak melakukan penangkakan ikan secara illegal,” terangnya seraya menambahkan kalau dulu sering terjadi penangkapan ikan dengan pakai strum dan diracun.
Sebelumnya pada aara pembukaan kegiatan di Aek Pahu, Desa Napa yang merupakan lokasi pertanain padi organik besutan dari PTAR, Rahmad Lubis selaku General Manager Operations PTAR dalam sambutannya menyampaikan, peran media sangat besar dalam memberitakan Martabe. Untuk itulah Martabe selalu menjalin hubungan yang baik dengan media.
“Kami menyadari kami juga bukan orang sempurna dan pasti ada kekurangan. Untuk itu kami membutuhkan masukan dari teman-teman media dengan memberikan berita yang berimbang dan tidak berat sebelah. Artinya, kalau mendapat informasi tentang kami, silahkan dicrosscheck dulu kebenarannya,” ucap Rahmad.
Sementara itu ditambahkan Senior Menager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, membangun hubungan baik dan rasa percaya sudah terjalin cukup lama dengan wartawan. “Sudah belasan tahunlah teman-teman media kenal kami. Informasi apapun yang dibutuhkan dari kami oleh teman-teman media, dengan senang hati kami berikan,” ungkapnya.
Termasuk dengan adanya berbagai kegiatan pengembangan wartawan yang dilakukan PTAR, ada saja wartawan yang tidak mau ikut, padahal tidak semua wartawan yang ada di seluruh wilayah dilibatkan, tetapi masih ada juga wartawan yang tidak mau ikut, kata Katarina agak heran.
Katarina pun menegaskan, kegiatan yang dilakukan PTAR bukan untuk membungkam media agar tidak menulis apa yang kurang tentang tambang. “Tulislah asalkan berimbang dan bertanggung jawab. Tulislah asalkan ada konfirmasi ke kami. Hanya wartawan yang tidak mau bertumbuh dan berkembang bersama kami yang mungkin masih ada potensi menulis seperti itu,” ketusnya.
Kalau dari kami sendiri katanya, dengan senang hati menerima wartawan yang mau bergabung. ”Apa yang mau diinginkan sampaikan dengan cara yang baik agar bisa didiskusikan. Jangan pula karena mau diperhatikan tambang, sehingga menulis yang salah. Itu tidak tepat,” katanya.
Katarina juga menguraikan, kegiatan yang dilakukan tambang terhadap wartawan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang tambang, sehingga tidak menulis yang salah karena wartawannya tidak paham. “Mari tingkatkan pemaham teman-teman, agar berita yang ditulis dapat dipertanggung jawabkan. Ngapain asal nulis kalau beritanya salah-salah, dan itu akan menjelekkan reputasi medianya sendiri,” tukasnya seraya mengajak siapa wartawan yang mau bergabung akan diterima asalkan mempunyai tujuan yang baik. (Jas)