Ia menambahkan, sekarang Dewan Pers kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di kampus. Kekerasan seksual di kampus juga tinggi. Ini terkait penanganan kekerasan terhadap perempuan di tempat kerja.
Menurut Ninik, Pers itu ruang yang sangat terbuka. Siapapun boleh berprofesi bekerja di Pers, asal punya uang. Apalagi sekarang, semua bisa buat online. Tetapi mari sama-sama memagari dengan upaya mendirikan perusahaan Pers profesional dan jurnalis profesional.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga secara online mengharapkan silaturahmi wartawati ini mampu jadi sarana untuk mempercepat permasalahan tentang perempuan dan anak.
“Kegiatan ini wujud komitmen dalam menyiarkan memberitakan tentang perempuan dan anak. Dan Pers dapat terus komit untuk memberitakan perlindungan perempuan dan anak. Semoga langkah bersama ini dapat wujudkan Indonesia Emas,” kata Menteri PPPA.
Ketua Panitia SIWI HPN 2024 Rita mengungkapkan rasa bangganya atas kegiatan ini. Menurutnya belum pernah di PWI jumlah wartawan perempuan seimbang dengan laki-laki, bahkan di beberapa daerah belum ada pengurus perempuannya.
Selain menghadirkan pembicara Ninik, juga ada pembicara CEO and Founder Institut Komunikasi dan Bisnis (LSPR) Jakarta, Prita Kemal Gani, Wartawan senior grup Kompas Ninuk Mardiana dan Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Rini Handayani.
Acara yang dibuka Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Hendry CH Bangun diwakili Ketua Panitia Pelaksana HPN 2024 Marthen Selamat Susanto, berlangsung sukses yang dihadiri wartawan perempuan pengurus PWI se Indonesia.
Disampaikan Hendry, adanya seksi pemberdayaan perempuan di PWI Pusat karena ingin semua wartawan mendapat kesempatan yang sama. (red/ril)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS