
Sibolga,8/10 (Batakpost.com)-Pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) memilik makna yang sangat penting, yang dapat dijadikan sebagai wahana dalam mendukung pemberdayaan umat beragama secara adil dan profesional. Hal tersebut dikatakan Walikota Sibolga, Syarfi Hutauruk dalam pidatonya yang dibacakan oleh asisten I, Josua Hutapea pada pembukaan pesparawi tingkat Kecamatan Sibolga Selatan. Yang dilaksanakan di gereja HKI Pasir Bidang, Jumat (6/10).
“Dan wahana untuk memperdalam wawasan kebangsaan umat Kristiani. Agar semakin memperteguh kadar keimanan dan cinta kasih yang tulus pada sesama. Untuk itu perlu pemahaman, pengalaman ajaran agama. Untuk lebih memantapkan budaya kerukunan hidup beragama. Secara khusus melalui persembahan puji-pujian kepada Tuhan melalui gereja-gereja secara khusus di Kecamatan Sibolga Selatan,” kata Josua membacakan pidato Walikota.
Dalam pidatonya, Syarfi juga menegaskan bahwa Pesparawi bukan hanya acara umat Kristiani saja. Karena jati diri sebagai bangsa yang Bhineka Tunggal Ika. “Disini, kita akan melihat bagaimana semua orang dengan agama yang berbeda menyambut datangnya lomba Pesparawi. Perbedaan bukanlah menjadi penghalang untuk kita bersatu. Dan Pesparawi menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan indah dengan segala perbedaan yang dimiliki. Saya harapkan dengan adanya kegiatan ini, mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang maha esa dan dijadikan sebagai sarana menjalin persaudaraan, kerukunan dan kedamaian satu sama lain tanpa membedakan suku, agama, RAS dan golongan,” jelasnya.
Pada perlombaan tersebut, Walikota mengimbau agar dapat menerima kekalahan dan kemenangan dengan hati iklas. “Apapun hasilnya nanti, itu adalah yang terbaik dan semoga dapat diterima dengan iklas,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia, Dohar Ivan Dolly Sianturi dalam laporannya juga menjelaskan hal yang sama terkait tujuan dari pelaksanaan Pesparawi. Katanya, ada 11 jenis lomba yang akan digelar. “Vocal solo anak putra dan putri, usia 6 sampai 9 tahun. Vocal solo anak putra dan putri usia 10 sampai 13 tahun. Kemudian vocal solo remaja putra dan putri, usia 14 sampai 18 dan 19 sampai 30 tahun. Ada lagi, vocal solo dewasa putra dan putri usia 31 sampai 45. Serta vocal grup remaja/pemuda,” terang pria yang juga menjabat sebagai Lurah Aek Muara Pinang tersebut memaparkan laporannya.
Amatan, Pesparawi antar Kecamatan Sibolga Selatan kali ini mengusung thema, pujilah Tuhan hai segala bangsa, megahkanlah Dia hai segala suku bangsa. Dengan sub thema, dengan semangat memuji Tuhan, mari kita tingkatkan damai sejahtera, persatuan dan kesatuan dalam kebersamaan.
Hadir juga pada kesempatan tersebut, Camat Sibolga Selatan Agus Saleh didampingi Lurah se-Kecamatan Sibolga Selatan. (RED)
Komentar