Taput, 17/11 (Batakpost.com)- Komunitas Akal Sehat dan Bermartabat kembali mengadakan kegiatan GEBUK (Gerakan Berbagi Buku). Kali ini lokasi yang mereka pilih di Desa Simamora-Hasibuan, tepatnya di Kecamatan Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Minggu (14/11).
Acara GEBUK ini dilaksanakan untuk anak-anak Sekolah Minggu yang ada di Gereja HKI Simamora, GKPI Hasibuan, GKLI Pardamean, GPDI Gunung Karmel Simamora.
Tim GEBUK ini turut terlibat dalam kebaktian Minggu di Gereja GKLI Pardamean, Ressort Sitamba Pealangge.
Menurut Koordinator Aksi/Donasi Komunitas Akal Sehat dan Bermartabat, yang juga Ketua Umum PP IASTA Indonesia, Frengki R. Parapat, S.Th, mengatakan, agar para orangtua yang hadir dalam kegiatan itu memberikan ruang dan waktu kepada anak-anak untuk belajar dan belajar.
“Jangan bebani anak-anak kita ini dengan pekerjaan di ladang secara terus menerus. Habis sekolah mereka pergi ke ladang, dan pulang dari ladang sudah pasti lelah sehingga tidak semangat lagi untuk belajar. Jika hal ini terus terjadi, maka kita tidak akan melihat generasi mendatang yang berhasil, karena semangat belajar mereka sudah menurun,” ucapnya.
Disampaikannya, untuk mempersiapkan Generasi Emas Anak Bangsa yang sehat dan bermoral, itu adalah tugas bersama, bukan hanya tugas guru semata.
“Usaha ini harus kita tuntaskan secara bersama. Mari kita ajari anak-anak kita dengan Ilmu budi pekerti yang bersumber dari Alkitab dan Kathekismus, karena di situlah dasar pendidikan kristen yang menjadikan pondasi mental anak menjadi anak yang takut akan Tuhan,” ungkapnya.
Dalam menjalankan tugas pelayanan (GEBUK) sambung Frengki, mereka terbuka untuk menerima bantuan dari siapapun yang sifatnya tidak mengikat dan iklas. Bantuan itu akan terus mereka salurkan kepada anak-anak.
Seperti biasa, setiap membagikan buku ini, juga akan diisi dengan pendidikan kesehatan yang disampaikan dr. Lily Carolyn Hutabarat, MKM, (ASN di Toba).
Dia menjelaskan, peranan orangtua kepada anak untuk mengajarkan kebersihan sangat penting. Hal itu dapat dimulai dari menjaga kebersihan diri sendiri, dengan cara membersihkan kuku, rambut dan anggota tubuh anak. Jika anggota tubuh tidak bersih, maka itu akan berdampak terhadap menurunya gairah belajar anak-anak.
“Jika pola hidup bersih diterapkan, maka gairah belajar juga pasti akan meningkat. Untuk itulah gerakan jaga kebersihan yang dimulai dari diri sendiri itu sangat penting,” katanya.
Di acara ini juga turut hadir Prodi Pendidikan Penyuluh Agama FIPK-IAKN Tarutung yang dipimpin Taripar Arifin Samosir, S.Sos, M.Si selaku Wadekan II, bersama Sekretaris Prodi, Hermanda Ihut Tua S, M.TI. Bersama mereka juga hadir mahasiswa IAKN Tarutung asal Papua Ronald Yadafat, Geisler Epeti dan Astika Warni Siregar, Josua Angret Panggabean.
Dalam sambutannya, Taripar mengatakan, Bangsa Indonesia besar karena ada proses regenerasi. Untuk itulah anak-anak Sekolah Minggu harus dipersiapkan sedini mungkin menjadi generasi yang cerdas.
Langkah yang dapat dilakukan menurut Taripar, dengan menjauhkan mereka (anak-anak) dari ketergantungan android. Karena ketergantungan dengan gajet menjadikan kesinambungan antara otak kiri dan kanan anak terganggu.
Dia pun mengakui, anak-anak saat ini terganggu dengan proses belajar di tengah pandemi yang berlangsung secara daring dan juga onlie. Di mana anak-anak merasa jenuh, dan orangtua juga terbebani dengan proses belajar online karena membutuhkan biaya.
Untuk itulah, dia melihat Gerakan Berbagi Buku (GEBUK) adalah usaha untuk merangsang kembali minat baca anak-anak, karena buku adalah gudang ilmu.
Taripar pun berharap, gedung gereja dapat dijadikan menjadi tempat belajar bagi anak-anak. Dengan demikian kegiatan anak semakin terarah.
“Tugas melahirkan Generasi Emas adalah tugas kita bersama,” tandasnya.
Tidak lupa Taripar juga memperkenalkan Kampus IAKN Tarutung kepada anak-anak dan juga orangtua yang hadir dalam acara itu. Dia menjelaskannya bahwa ada prodi-prodi di IAKN Tarutung yang siap menerima anak-anak yang berprestasi untuk memperoleh beasiswa di Kampus IAKN Tarutung.
Dia mencontohkan mahasiswa asal Papua yang hadir menunjukkan kreasinya dalam kegiatan tersebut. Di mana mahasiswa asal Papua itu kuliah di IAKN Tarutung karena program beasiswa.
Kegiatan ini juga turut dihadiri Tim Komunitas Akal Sehat dan Bermartabat, JR. Sitompul, Dedy Hutasoit, Gio M. Nababan (Mahasiswa Fakultas Ilmu Kedokteran), jagoan cilik Fidel Parapat.
Bantuan berupa Alkitab, Kathekismus, dan bingkisan berupa alat mandi, susu, dan roti diserahkan langsung kepada anak-anak.
Amatan di lokasi, para anak-anak dan orangtua tampak gembira dan bangga atas gerakan sukarela yang dilakukan oleh Komunitas Akal Sehat dan Bermartabat yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mejangkau anak-anak di pedesaan untuk giat membaca.
“Terima kasih dan rasa bangga kami terhadap komunitas ini yang sudah jauh-jauh datang melihat kami di tempat ini untuk membagikan berkat berupa Alkitab, Kathekismus dan juga bingkisan kepada anak-anak kami. Kiranya gerakan kasih ini terus berkelanjutan supaya anak-anak kita terbentuk mental dan intlektualnya menjadi anak yang cerdas dan handal serta takut akan Tuhan. Atas nama orangtua dan anak-anak yang ada di desa ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur, semoga komunitas ini semakin diberkati Tuhan dan semakin banyak tangan-tangan yang iklas untuk bergabung demi melahirkan Generasi Emas dari Tapanuli Utara ini,” kata salah seorang orangtua anak. (ril)