Jakarta, 16/12 (Batakpost.com) – Keuangan KTM yang sedang terpuruk semakin menambah kekhawatiran mengenai kelanjutan proyek MotoGP mereka. KTM kini dilanda beban utang sebesar 2,9 miliar euro atau sekitar Rp 48 triliun, yang memicu kecemasan mengenai masa depan tim pabrikan asal Austria tersebut di ajang balap motor kelas wahid itu.
Pedro Acosta, yang baru saja bergabung dengan tim pabrikan KTM, turut merasakan dampak dari krisis ini. Manajer Acosta, Alberta Velera, mengungkapkan kecemasannya, meskipun pihak KTM menjanjikan proyek MotoGP tetap berjalan pada tahun depan. “Yang kami ingin tahu adalah dalam kondisi apa kami akan dapat bersaing,” ujar Velera, seperti dikutip dari Marca, Minggu (15/12/2024).
Acosta yang baru saja menandatangani kontrak dua tahun dengan KTM setelah debut suksesnya bersama GasGas, merasa situasi ini sangat mengejutkan. Pada awalnya, kontrak baru tersebut menjanjikan kesuksesan bagi Acosta. “Kami dijual bahwa KTM adalah raksasa dengan kekuatan finansial yang besar, namun hari ini situasinya sangat berbeda,” ungkap Velera.
Keuangan KTM semakin tertekan akibat penurunan penjualan yang signifikan, bahkan mencapai 27% dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2023. Selain itu, kegagalan mereka dalam proyek sepeda motor listrik turut memperburuk keadaan. Jika pada akhir Februari 2025 KTM tidak memperbaiki kondisi keuangannya, perusahaan terancam harus menjual aset untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur.
Selain utang yang menumpuk, krisis keuangan ini juga menyebabkan keterlambatan pembayaran gaji karyawan pada bulan Desember 2024. Krisis yang dihadapi KTM tidak hanya mengancam bisnis sepeda motor mereka, tetapi juga keikutsertaan mereka dalam ajang MotoGP.(int)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEW