Jakarta, 25/12 (Batakpost.com) – Kementerian Perhubungan terus mendorong pembangunan infrastruktur transportasi di seluruh wilayah Indonesia melalui paradigma Indonesia Sentris. Salah satu langkah nyata yang telah diwujudkan adalah dengan menyelesaikan dua Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor perkeretaapian, yaitu Light Rail Transit (LRT) Sumsel di Kota Palembang dan Kereta Api (KA) Makassar – Parepare rute Maros – Barru.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa angkutan massal kereta api merupakan angkutan masa depan, dan setiap kota seharusnya memiliki moda transportasi massal untuk mengurangi kemacetan. LRT Sumsel di Kota Palembang, beroperasi sejak tahun 2018, telah menjadi moda transportasi yang diandalkan masyarakat setempat. Dengan nilai investasi mencapai Rp 12,5 triliun, proyek ini mencatatkan peningkatan penumpang rata-rata sebesar 31 persen setiap tahunnya. Untuk tahun 2023, jumlah penumpang sudah mencapai 3.712.254, dengan rata-rata jumlah penumpang per hari sebesar 10.983 orang.
“Pada tahun 2018 jumlah penumpang masih 2.000an orang per hari. Pada 2022 jumlahnya mencapai 3 juta penumpang. Pada tahun ini bisa mencapai 4 juta. Jadi trennya naik terus,” ungkap Budi Karya.
Untuk memudahkan akses masyarakat, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Kota Palembang menyediakan layanan angkutan penumpang (feeder). Saat ini, sudah tersedia 7 koridor feeder, termasuk 2 yang disediakan oleh Pemerintah Kota untuk mempermudah akses masyarakat menuju LRT Sumsel.
Proyek kedua yang berhasil diselesaikan adalah Kereta Api Makassar-Parepare, dengan nilai investasi Rp 9,28 triliun. Proyek ini membangun jalur sepanjang lebih dari 110 km, melalui 10 stasiun dari Kabupaten Maros hingga perbatasan Kabupaten Barru.
“Kehadiran kereta api pertama di Sulawesi ini merupakan wujud nyata pembangunan secara merata di seluruh wilayah, yang dapat dinikmati berbagai lapisan masyarakat,” tambah Budi Karya.
Dalam rentang waktu 2014 hingga 2023, Kementerian Perhubungan juga telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur transportasi perkeretaapian, termasuk peningkatan serta rehabilitasi jalur sepanjang 1.900,54 km dan pembangunan jalur kereta api sepanjang 1.683,44 km. Beberapa proyek mencakup pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta – Bandung, LRT Jabodebek, LRT Sumsel, dan LRT Jakarta.
Dengan selesainya proyek-proyek tersebut, Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mengembangkan infrastruktur transportasi guna mendukung konektivitas dan mobilitas masyarakat Indonesia.
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS