Politik

Ini Kata Nasdem Soal Video Bagi-bagi Duit Edy Rahmayadi

211
×

Ini Kata Nasdem Soal Video Bagi-bagi Duit Edy Rahmayadi

Sebarkan artikel ini
Edy saat membagikan uang. (merdeka.com)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Jakarta, 6/1 (Batakpost.com)-Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate mengatakan, Letjen Edy Rahmayadi sudah mengklarifikasi soal video di mana dia terlihat membagi-bagikan uang.

Video itu merebak di kala partai besutan Surya Paloh itu resmi mendukung pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah atau Ijeck sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumatera Utara di Pilkada 2018.

Johnny menyatakan, Edy sudah berkomitmen bahwa money politic dalam suatu pemilihan merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan dan dilarang oleh aturan.

“Ini sudah dikonfirmasi sendiri oleh Pak Edy, bahwa money politik itu tidak boleh dan dilarang oleh undang-undang, itu tidak boleh. Pak Edy mengonfirmasi juga tidak boleh money politic,” kata Johnny, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/1/2018).

Namun, lanjut Johnny, ketika pemberian uang itu dalam rangka bantuan saat mengunjungi fakir miskin, panti asuhan, dan dilakukan secara spontan, kemudian di luar periode kampanye, hal tersebut menurut dia bukan money politic.

“Memberikan bantuan-bantuan di luar periode kampanye atau yang diharuskan undang-undang, maka itu bukan bagian dari money politic,” ujar Johnny.

Dia tidak menjawab lugas apakah video tersebut dapat membuat Nasdem khawatir bakal memengaruhi elektabilitas Edy.

Dia kembali menegaskan komitmen Edy, termasuk Nasdem yang mengetahui betul bahwa money politic merupakan sesuatu yang dilarang dalam suatu pemilihan.

“Tapi kalau ada misalnya saya pergi ke suatu tempat, memberikan bantuan yang diluar konteks pilkada, ya memang ini menjadi abu-abu karena bisa ditarik-tarik juga,” ujar Johnny.

Pada intinya, lanjut Johnny, Nasdem ingin pesta demokrasi di 2018 ini menjadi kontestasi yang menjunjung gagasan-gagasan brilian dari para calon yang ada, semisal terkait dengan pembangunan daerah.

Pihaknya tak mau kontestasi ini justru dicoreng dengan isu-isu yang merendahkan demokrasi, seperti munculnya isu SARA, atau isu kecil lainnya yang digunakan untuk menjatuhkan lawan.

“Yang penting digunakan isu-isu pembangunan, isu-isu gagasan besar dari para calon agar masyarakat pemilh itu memilih dengan pertimbangan rasional. ItuNasdem meminta itu dan kami akan bekerja sekuat tenaga untuk meningkatkan demokrasi Indonesia,” ujar dia.

Edy sebelumnya mengklarifikasi video dirinya yang terlihat membagi-bagikan uang. Ia mengatakan saat itu ia tengah menghadiri sebuah acara di gereja di kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

“Begini. Kegiatan di Sumut, adat ya, bisa dibilang adat ya. Setiap ada kegiatan begitu ada anak menyanyi ada apa pasti ada saweran. Itu sudah merupakan budaya ya,” kata Edy di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2018).

Mantan Pangkostrad itu mengaku iba melihat kondisi gereja yang didatanginya karena terlihat memprihatinkan.

Karena itu, ia berniat membantu gereja tersebut sebagaimana terekam dalam video yang beredar.

Ia pun menegaskan, apa yang dilakukannya belum diatur dalam undang-undang No. 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

“Kita membantu anak-anak kecil dan itu kan belum ada di ketentuan pilkada,” lanjut Edy.

Sebelumnya sempat beredar video Edy Rahmayadi yang tengah membagikan uang selembaran Rp 50.000 kepada sejumlah anak.

Dalam video tersebut Edy terlihat mengenakan kemeja putih (kompas.com)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan