Medan, 2/1 (Batakpost.com)- Besaran inflasi Sumatera Utara pada 2017 sebesar 3,20 persen atau masih di bawah angka nasional yang 3,61 persen.
“Inflasi 2017 yang 3,20 persen itu sudah jauh di bawah angka 2016 yang sebesar 6,34 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Selasa.
Inflasi itu juga sesuai dengan target 2017 dimana sebesar 3 plus minus satu persen.
“Semakin menggembirakan, karena inflasi Sumut 2017 itu di bawah angka nasional yang 3,61 persen,” katanya.
Syech Suhaimi menjelaskan, pada Desember semua kota Indeks Harga Konsumen atau IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi 0, 70 persen dengan terbesar terjadi di Padangsidempuan 0,87 persen.
Setelah Padangsidempuan sebesar 0,87 persen, pada Desember disusul Medan 0,73 persen, Pematangsiantar 0,46 persen dan Sibolga 0,36 persen.
Terjadinya inflasi dampak kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran.
Kelompok bahan makanan misalnya sebesar 2,64 persen.
Adapun komoditas penyumbang inflasi selama Desember 2017 antara lain beras, cabai rawit, daging ayam ras, dencis, tongkol, telur ayam ras dan angkutan udara.
Di Medan, harga beras naik 4,18 persen, daging ayam ras meningkat 8,16 persen, telur ayam ras naik 7,59 persen.
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, agar inflasi di Sumut bisa terjaga sesuai target di 2018 sebesar 3,5 plus minus satu persen, maka Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus sudah mengendalikan harga berbagai bahan pokok sejak awal tahun.
Pengendalian perlu dilakukan sejak dini melihat harga bahan pokok khususnya beras sudah naik sejak akhir tahun 2017 (ant)