“Ada guguran awan panas, dan tidak serta merta akibat erupsi Gunung Sinabung. Hal yang perlu dilakukan masyarakat adalah menggunakan masker saat berada di luar rumah,” imbuhnya.
Menurut petugas Stasiun Meteorologi Kualanamu BMKG Wilayah I Medan, Ellya Manurung, kecepatan angin yang bertiup dari Barat Daya menuju Timur Laut, sekitar 20 – 45 Kilometer/jam.
“Ini cukup kencang sehingga mengakibatkan Kota Binjai, Medan dan Kabupaten Deli Serdang, terkena imbas abu vulkanik yang terhembus dari Sinabung,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum (LBH);Kesehatan Awalindo, Aulia Taswin mengharapkan, pemerintah mengantisipasi dampak abu vulkanik itu.
“Dampak dari menghirup abu vulkanik oleh masyarakat itu bisa menimbulkan penyakit sesak nafas, demam, paru – paru, infeksi saluran pernafasan dan penyakit lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah melalui dinas kesehatan perlu membagi – bagikan masker kepada warga saat melintas di jalanan. Selain itu, perlu diberikan vitamin kekebalan tubuh terhadap masyarakat.
“Abu vulkanik kiriman dari Gunung Sinabung ini jika tidak diantisipasi justru bisa menimbulkan bencana baru di tengah masyarakat. Kami sudah mendengar kabar bahwa sudah banyak warga terserang penyakit,” sebutnya. (beritasatu.com)