Sibolga, 7/11 (Batakpost.com)-Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Sibolga bidang perempuan jalin kerjasama dengan Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan Kota Sibolga untuk menanggulangi perlindungan anak dan perempuan di ‘Negeri berbilang kaum’.
Diskusi bareng ini disambut baik oleh Kepala Dinas dan Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sibolga, Nuraisyah, MM, Selasa, (7/11) di kantor PPA Sibolga.
Menurut Ketua Cabang GMKI Sibolga Jenny Fransiska Manullang yang terlibat dalam diskusi bareng itu mengatakan, bahwa kehadiran GMKI menggelar diskusi bersama dengan Dinas PPA Sibolga, sekaitan dengan tugas dari GMKI Sibolga yang membidangi Perempuan.
“Ada beberapa point yang kami bahas dalam pertemuan yang penuh dengan kekeluargaan itu. Salah satunya bagaimana membantu serta mensosialisasikan tentang program perlindungan anak dan kekerasan terhadap kaum perempuan. Untuk membantu tugas pemerintah, GMKI Sibolga berencana akan melakukan workshop sekaligus kampanye pada hari anti kekerasan terhadap perempuan. Dan kami meminta kesediaan ibu Kadis PPA menjadi narasumber nanti,”kata Jenny kepada wartawan di Sibolga, Selasa sore.
Dalam pertemuan itu juga kata Jenny, terjadi tanya jawab antara BPC GMKI dengan Kadis PPA Sibolga tentang peran dan konstribusi perempuan terhadap masyarakat melalui perekonomian di Kota Sibolga serta solusi mengatasi tindakan kekerasan terhadap perempuan.
“Menurut penjelasan ibu Nuraisyah, dan Kabid Pemberdayaan ibu Eva, bahwa bulan Oktober yang lalu baru saja melakukan sosialisasi mengenai perlindungan bagi perempuan dan anak dalam implementasi UU No 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga yang di hadiri 120 peserta saat itu. Sedangkan kepada para korban kekerasan Dinas PPA sudah menyurati Pemko agar menyediakan ruangan atau tempat bagi korban kekerasan untuk mendapat pembinaan mental dan pemulihan melalui layanan konseling,”sebut Jenny menirukan ungkapan Kadis PPA Sibolga .
Diakhir pertemuan itu GMKI Sibolga menyatakan kesiapannya untuk membantu dan bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam setiap kegiatan demi menyalamatkan kaum perempuan dan anak dari tindakan kekerasan, sehingga terciptalah perempuan yang merdeka terhindar dari kekersan dan pelecahan, tukas Jenny. (RED)