Siantar, 27/10 (Batakpost.com) – Budaya Simalungun yang kaya akan nilai-nilai luhur menjadi sorotan utama dalam Simalungun Art Festival dan Pagelaran Seni Korps Senior yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Himapsi) Korda Pematang Siantar. Dalam acara yang berlangsung di Lapangan Pariwisata (Tugu Becak), Jalan Merdeka Pematang Siantar, Wali Kota Pematang Siantar, dr. Susanti Dewayani SpA, menekankan pentingnya melestarikan budaya Simalungun.
Budaya Simalungun dikenal mengedepankan kerja sama, kebersamaan, dan kerukunan di tengah keragaman suku, agama, dan budaya. Hal ini tercermin dalam motto Kota Pematang Siantar, “Sapangambei Manoktok Hitei,” yang berarti bekerjasama dan bergotong royong untuk tujuan yang mulia.
Dalam sambutannya, dr. Susanti menyampaikan rasa cintanya kepada Kota Pematang Siantar, tempatnya tinggal selama 30 tahun. Ia menyebutkan bahwa Pematang Siantar adalah rumahnya, dan ia merasa gelisah jika harus meninggalkan kota ini.
Dr. Susanti juga membahas pentingnya menetapkan motto Sapangambei Manoktok Hitei sebagai motto resmi Kota Pematang Siantar. Saat ini, motto tersebut belum sah dituangkan dalam lambang Kota Pematang Siantar, dan dr. Susanti berharap agar hal ini dapat segera diwujudkan.
Selain itu, dr. Susanti mengajak generasi muda untuk terus berkarya dan berinovasi. Ia berharap kegiatan ini, yang memiliki tema “Milenial Berbudaya,” dapat menjadi agenda rutin untuk menjaga dan merawat budaya Simalungun.
Dalam laporan Ketua Panitia, Rado Damanik, ia menyebutkan dukungan penuh dari dr. Susanti dan tokoh budaya H. Kusma Erizal Ginting dalam penyelenggaraan acara ini. Ia juga menekankan pentingnya pelestarian budaya Simalungun di Kota Pematang Siantar.
H. Kusma Erizal Ginting, tokoh budaya Sumatera Utara, menyoroti Kota Pematang Siantar sebagai kota toleransi yang heterogen. Ia mengajak untuk menjaga dan merawat budaya Simalungun, dan memahami bahwa Sapangambei Manoktok Hitei adalah keringat toleransi.
Sekretaris Korps Senior Himapsi, Sarmuliadin Sinaga, juga mengapresiasi upaya melestarikan budaya Simalungun dan mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam upaya ini.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan hymne atau mars Kota Pematang Siantar, yang akan menjadi bagian penting dalam pelestarian budaya Simalungun. Dengan semangat yang tinggi, dr. Susanti dan panitia berharap bahwa Sapangambei Manoktok Hitei dapat segera menjadi motto resmi Kota Pematang Siantar, dan Perda Lambang Daerah Kota Pematang Siantar dapat disahkan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh budaya, akademisi, dan pejabat di Kota Pematang Siantar, yang mendukung upaya pelestarian budaya Simalungun. Dengan semangat “Milenial Berbudaya,” kegiatan ini diharapkan dapat menjadi upaya nyata dalam menjaga dan merawat budaya yang kaya dan luhur.
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS