
Pandan,24/7 (Batakpost.com)-Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi (AMDP) berunjuk rasa mendesak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk mencabut izin dan menutup karaoke keluarga Holyland. Adapun alasan pencabutan izin itu dikarenakan adanya dugaan usaha tempat hiburan itu sudah berubah fungsi menjadi lokasi prostitusi yang menyediakan wanita malam.
“Berdasarkan inventigasi yang kami lakukan, ditambah dengan adanya bukti-bukti dari organisasi kemasyarakat yang menyatakan bahwa tempat karaoke Hollyland diduga sudah menjadi tempat prostitusi. Untuk itu kami meminta kepada pihak Pemkab Tapteng agar secepatnya mencabut izin tempat hiburan itu,”teriak Rahu Hutagalung dalam oratornya di depan kantor Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Tapanuli Tengah, Senin siang, (24/7).
Mahasiswa yang berjumlah puluhan orang itu juga meminta, agar DPRD Tapteng menjalankan fungsinya sebagai lembaga perwakilan rakyat, bekerjasama dengan eksekutif melakukan penutupan tempat yang diduga sebagai lokasi prostitusi.