Berita UtamaPariwisata

Di Bali Ada Tempat Peribadatan Lima Agama Dalam Satu Kompleks

×

Di Bali Ada Tempat Peribadatan Lima Agama Dalam Satu Kompleks

Sebarkan artikel ini
Prasasti Puja Mandala tempat berdirinya rumah ibadah lima agama dalam satu kompleks di Desa Kampial, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. (Batakpost.com/Jason Gultom)
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Terkait keberadaan Puja Mandala, kata Herman, dibangun di masa kepemimpinan almarhum Presiden Soeharto yang disambut baik oleh masyarakat Bali.

“Kita cukup rukun di tempat ini. Belum pernah terjadi gesekan sekecil apapun, karena kita sangat menghargai perbedaan itu dan saling mendukung,” ungkapnya.

IKLAN
IKLAN

Hal itu juga ditimpali Ketut Ida (35) yang saat itu menjaga tempat parkir. Menurut dia, sesama penganut agama selalu harmonis termasuk di tempat parkir sekalipun.

“Kalau ada kegiatan agama yang bersamaan, tempat parkir rumah ibadah yang lain sering digunakan menjadi tempat parkir. Dan itu hal yang biasa di sini. Intinya tidak ada masalah, semuanya saling menghormati dan rukun,” katanya.

Sementara itu informasi yang dikutip media ini dari laman Indonesia.go,id, menyebutkan, Puja Mandala memiliki arti “tempat beribadah”

Masjid Agung Ibnu Batutah. (Batakpost.com/Jason Gultom)

Puja Mandala bermula dari keinginan warga Muslim yang umumnya pendatang dari Pulau Jawa yang bermukim di sekitar Benoa dan Nusa Dua untuk memiliki mesjid sendiri.

Keinginan yang muncul pada 1990. Saat itu mereka merasa kesulitan menjangkau mesjid karena mesjid terdekat berada di Kuta, yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari tempat tinggal mereka.

Namun sebagai minoritas, mereka terganjal aturan Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama nomor 1/BER/mdn-mag/1969 tentang Pelaksanaan Tugas Aparatur Pemerintah dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan Pengembangan dan Ibadat Agama oleh Pemeluk-Pemeluknya.

Keluhan mereka…