“Kita tidak menginginkan terjadi kecelakaan atau kematian, tetapi dengan terdaftarnya sebagai peserta BP JAMSOSTEK, jika hal itu terjadi, maka ahli waris berhak menerima santunan seperti yang saya jelaskan tadi,” kata Boy menjelaskan.
Sementara itu Kadis Koperasi UKM dan Ketenagakerjaan Rina Lamrenta Lumbantobing di kesempatan itu menyampaikan, bahwa setiap saat dinasnya melaporkan ke pimpinan perkembangan masyarakat Sibolga yang masuk menjadi peserta BP JAMSOSTEK.
Dia menyebutkan, bahwa Pemkot Sibolga sudah berperan besar untuk mensejahterakan masyarakatnya. Kalau selama ini santunan kematian kepada masyarakat hanya Rp 1 juta, kini melalui BP JAMSOSTEK santunan kematian sudah menjadi Rp 42 juta, dan Rp 70 juta jika meninggal karena kecelakaan kerja. Dan Pemkot Sibolga sudah berjuang agar masyarakat Sibolga masuk BP JAMSOSTEK dengan menampung anggarannya di APBD Kota Sibolga.
Lebih lanjut dia memaparkan upaya yang sudah dilakukan Pemkot Sibolga dalam penyediaan anggaran. Untuk tahun 2021, sebanyak 2.000 orang Tenaga Harian Lepas (THL) didaftarkan jadi peserta BP JAMSOSTEK. 5.000 orang pekerja rentan. 2.000 orang nelayan, dan 20 orang Anggota DPRD. Untuk tahun 2022, sebanyak 2.000+800 THL, 5.000+2.000 pekerja rentan, 2.000 nelayan dan 20 Anggota DPRD Sibolga. Sedangkan tahun 2023, 2.000+ 800 THL, 5.000+2.000 pekerja rentan, 2.000 nelayan dan 20 Anggota DPRD. Dan di P-APBD Tahun 2023 terjadi lagi penambahan peserta 4.400 untuk pekerja rentan.
“Semua yang dilakukan oleh Pemkot Sibolga bersama dengan DPRD, sebagai bukti kepedulian Pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Sibolga sesuai dengan visi misinya mewujudkan masyarakat Sibolga Sehat, Pintar dan Makmur,” ucapnya.
Selanjutnya Baca: Rina juga…
