Nias, 15/9 (Batakpost.com)- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga menggelar kegiatan panen bersama cabai merah di lahan Demplot Kelompok Tani Hasaradodo yang berada di Desa Somi, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, Selasa (12/9/2023).
Lahan seluas 1 hektare menjadi saksi kebersamaan antara Bank Indonesia, Pemkab Nias, dan Kelompok Tani Hasaradodo untuk pengembangan budi daya cabai merah guna mengendalikan inflasi di daerah tersebut.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga Yuliansah Andrias yang diwakili Yudha Rizkianto Agoes, selaku Manager Unit Pelaksana Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Ekonomi Keuangan Syariah (UPPUKIS) Bank Indonesia Sibolga menyampaikan, bahwa Bank Indonesia memiliki tugas pokok sebagai otoritas moneter yang bertanggung jawab menjaga stabilitas rupiah dari sisi barang dan jasa, terutama dalam pengendalian inflasi.
Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan pengembangan klaster pangan untuk mendukung pasokan komoditas volatile foods (komoditas pangan bergejolak) serta meningkatkan kapasitas ekonomi.
Bank Indonesia juga bersama dengan pemerintah menginisiasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagai komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi pasokan dan mendorong peningkatan produksi, yang berdampak secara nasional.
Yuliansah juga memberikan apresiasi kepada Kelompok Tani Hasaradodo yang telah menerapkan pola tanam yang berkontribusi penting dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan cabai merah di Kepulauan Nias. Dia juga mendorong kelompok tani ini untuk terus mengembangkan budidaya cabai merah, sehingga kebutuhan cabai merah di wilayah itu dapat dipenuhi oleh Kelompok Tani Hasaradodo.
Bupati Nias yang diwakili Kepala Dinas PMD, Yuwanman Lase, mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia Sibolga atas bantuannya dalam mengembangkan budidaya cabai merah di wilayahnya.
Dia berharap, Bank Indonesia Sibolga akan terus memberikan pembinaan kepada Kelompok Tani Hasaradodo dan mengembangkan budidaya cabai merah juga di kelompok tani lainnya. Hal ini diharapkan dapat mengatasi kebutuhan cabai merah di Kabupaten Nias dan berkontribusi dalam pengendalian inflasi di daerah tersebut.
Dalam proyek pengembangan budidaya cabai merah di lahan Demplot Kelompok Tani Hasaradodo, digunakan Microbacter Alfaafa -11 (MA-11) pada pupuk kompos. Di mana MA-11 ini berfungsi mempercepat pengomposan dan mengandung bakteri Rhizobium sp yang meningkatkan ketersediaan nitrogen bagi tanaman. Hasilnya, tingkat produksi cabai merah di lahan demplot Kelompok Tani Hasaradodo mencapai rata-rata 1 hingga 1,2 kilogram per batang atau setara dengan 14,4 ton per hektar. (ril/red)
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS