Teknologi

Meta Kembangkan Mesin Pencari Sendiri untuk Chatbot AI, Kurangi Ketergantungan pada Google dan Microsoft

×

Meta Kembangkan Mesin Pencari Sendiri untuk Chatbot AI, Kurangi Ketergantungan pada Google dan Microsoft

Sebarkan artikel ini
Meta Kembangkan Mesin Pencari Sendiri untuk Chatbot AI, Kurangi Ketergantungan pada Google dan Microsoft
Advertisement
Example 300x600
Advertisement

Jakarta, 30/10 (Batakpost.com) – Meta dilaporkan tengah mengembangkan produk mesin pencari untuk chatbot AI-nya. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap Google dan Microsoft dalam memberikan informasi terkini.

Menurut laporan dari The Information, mesin pencari yang sedang dikerjakan oleh Meta akan menyajikan ringkasan hasil penelusuran mengenai peristiwa terkini yang dirangkum oleh AI dalam chatbot Meta AI. Saat ini, Meta AI, yang dapat diakses di Instagram dan Facebook, masih bergantung pada Google dan Microsoft Bing untuk menjawab pertanyaan terkait berita dan acara terkini. Namun, perubahan ini akan terjadi seiring dengan mulai beroperasinya mesin pencari Meta.

IKLAN
IKLAN

Diketahui bahwa Meta telah mulai mengindeks web selama delapan bulan terakhir, dengan proyek ini dipimpin oleh manajer teknik senior Xueyuan Su. Beberapa bulan yang lalu, web crawler milik Meta mulai menjelajahi web, meskipun saat itu perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu menyatakan bahwa web crawler tersebut hanya untuk melatih model AI dan meningkatkan produknya, tanpa mengindikasikan bahwa mereka sedang membangun mesin pencari.

The Information juga mencatat bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Meta terhadap perusahaan teknologi besar lainnya yang pernah merugikan mereka, seperti Apple dengan fitur App Tracking Transparency (ATT) yang diluncurkan pada tahun 2021. Meta sebelumnya menyebutkan bahwa fitur privasi ini dapat mengakibatkan kerugian pendapatan iklan lebih dari USD 10 miliar.

Dengan langkah ini, Zuckerberg berupaya agar Meta menjadi perusahaan yang lebih mandiri dan menghindari risiko serupa jika suatu saat Google atau Microsoft memblokir aksesnya ke penelusuran web. Hingga kini, belum ada informasi apakah Meta membayar Google atau Microsoft untuk akses tersebut.

Meta terus melakukan investasi besar dalam bidang AI dan mulai melihat hasilnya. Pada Agustus lalu, Zuckerberg mengumumkan bahwa Meta AI sudah memiliki lebih dari 185 juta pengguna aktif mingguan dan lebih dari 400 juta pengguna bulanan, meskipun layanan ini belum tersedia di Amerika Serikat, Brasil, dan Uni Eropa. Sebagai perbandingan, ChatGPT memiliki 250 juta pengguna aktif mingguan.(int)

Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS