Medan, 22/11 (Batakpost.com) – Dalam upaya mendorong peningkatan ekspor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Medan, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyampaikan pentingnya pemberdayaan program kerjasama Free Trade Agreements (FTA) dengan beberapa negara sahabat. Pernyataan ini disampaikan melalui sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Medan, Mansursyah, saat membuka Seminar Kajian Potensi Ekspor UMKM di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota pada Selasa (21/11).
Mansursyah menjelaskan bahwa pemberdayaan FTA dapat mempermudah fasilitasi peningkatan daya saing produk ekspor UMKM melalui kemudahan perdagangan internasional antara negara-negara yang bekerja sama. Dengan memanfaatkan perjanjian kerjasama ini, produk UMKM yang diekspor diharapkan dapat bersaing secara lebih kompetitif di pasar global.
Dihadapan peserta seminar yang berasal dari kalangan akademisi, pelaku UMKM, dan perangkat daerah terkait di lingkungan Pemko Medan, Mansur menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi pelaku UMKM berorientasi ekspor. Fluktuasi nilai mata uang, hambatan tarif dan non-tarif, biaya adaptasi produk, dan mahalnya biaya komunikasi atau promosi menjadi beberapa masalah yang perlu diatasi dengan kegigihan.
Mansur menegaskan bahwa salah satu misi Pemko adalah menjadikan Medan sebagai kota perdagangan berstandar internasional, dengan sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang diberdayakan. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2022, Medan memiliki 38.343 UMKM yang tersebar di 21 kecamatan, menunjukkan potensi ekonomi yang kuat.
“Agar UMKM bisa menjadi motor ekonomi rakyat dan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, kita harus terus memperkuat sektor UMKM dan menambah jumlah pelaku UMKM,” ucap Mansur.
Pemerintah, tambahnya, telah mengambil beberapa kebijakan, seperti subsidi bunga pinjaman, restrukturisasi kredit, pemberian jaminan modal kerja, dan insentif perpajakan, untuk meningkatkan kemampuan keuangan UMKM.
Mengakhiri sambutannya, Mansur berharap bahwa Seminar Kajian Potensi Ekspor UMKM di Kota Medan dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan ekspor UMKM dari Kota Medan ke pasar internasional.
Sebelumnya, Kabid Ekoni dan Pembangunan BRIDA Medan melaporkan bahwa penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, mulai Mei sampai November 2023. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pimpinan daerah untuk membuat kebijakan yang mendukung pengembangan pelaku UMKM yang berpotensi ekspor di Medan. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa produk ekspor UMKM Medan sebagian besar berasal dari industri makanan (frozen food dan rempah-rempah), pengolahan kayu, tekstil (ulos dan kerajinan berbahan kain), minyak nilam, dan minyak kemiri. Rekomendasi melibatkan perlunya pendampingan bagi pelaku UMKM yang berorientasi ekspor, termasuk dalam regulasi, tata cara, dan prosedur ekspor, serta peningkatan SDM yang dapat berbahasa asing dan memahami regulasi, tata cara, dan prosedur ekspor.
Baca Berita menarik lainnya dari Batakpost.com di GOOGLE NEWS